Pixel Codejatimnow.com

Waspada! Jawa Timur Masih Rawan Bencana Hidrometeorologi, Ini Penyebabnya

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Zainul Fajar
Petugas BMKG yang memantau kondisi cuaca. (Foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)
Petugas BMKG yang memantau kondisi cuaca. (Foto: Zainul Fajar/jatimnow.com)

jatimnow.com - Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda menegaskan bahwa Jawa Timur dan khususnya Surabaya Raya masih berpotensi diterjang bencana hidrometeorologi.

Oky Sukma Hakim, prakirawan BMKG Juanda dalam keterangannya memaparkan bahwa kondisi cuaca di Jawa Timur siang hingga sore hari masih berpotensi tinggi diterpa hujan lebat.

"Faktor kenapa bisa turun hujan lebat dengan durasi yang lama, ini disebabkan oleh pertemuan angin atau dalam meteorologi disebut konvergensi," papar Oky.

Lebih jauh, Oky menjelaskan bahwa hal ini terjadi akibat adanya pusat tekanan rendah di bagian barat Australia sehingga menarik massa udara dari benua Asia dan juga dari wilayah samudera Hindia untuk menuju ke Australia bagian barat.

Baca juga:
Gempa Tuban Terjadi Lagi, Berkekuatan 5.0 Magnitudo

"Dampak dari konvergensi ini menyebabkan pertumbuhan awan cukup signifikan sehingga cepat menjadi hujan," imbuhnya.

Tidak hanya itu, menurutnya masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaannya terutama untuk masyarakat perkotaan.

Baca juga:
Gempa Magnitudo 5.6 Kembali Mengguncang Tuban, Ini Penjelasan BMKG

"Jadi untuk daerah-daerah yang rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang biasa menimpa daerah perkotaan yang jarang adanya lahan terbuka hijau dan drainase yang kurang bagus dengan sedikitnya tempat penampungan air, serta topografi daerah tersebut berbentuk cekungan," pungkasnya.