Pixel Codejatimnow.com

Tips Merawat dan Mengobati Penyakit Iguana Tanpa Obat

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Moch Rois
Bagus Murdianto bersama iguana peliharaannya. (Foto Moch. Rois/jatimnow.com)
Bagus Murdianto bersama iguana peliharaannya. (Foto Moch. Rois/jatimnow.com)

jatimnow.com - Tertarik memelihara iguana, hewan reptil purba yang bentuk kepalanya mirip hewan mitologi naga? Beberapa hal butuh Anda pahami dalam memelihara, agar iguana tetap sehat dan jauh dari penyakit.

Bagus Murdianto (30), peternak iguana yang sudah seringkali memenangkan kontes, menyarankan para penghobi baru untuk terlebih dahulu merawat iguana baby atau jovenil (remaja), agar terbiasa dengan karakteristik reptil purba tersebut.

"Untuk pehobi baru iguana, saya sarankan untuk memelihara iguana yang masih kecil baru menetas. Kami bilangnya masih baby. Jika kesulitan cari yang baby, bisa membeli iguana remaja atau juvenil. Tujuannya, agar mudah memahami karakteristiknya," jelas Murdianto.

Peternak iguana asal Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, ini mengatakan total indukan yang ada di kandang miliknya berjumlah 50 ekor. Dengan perbandingan jumlah 10 ekor iguana jantan dan 40 ekor iguana betina.

Murdianto yang sudah 6 tahun berternak iguana pun mengatakan harga iguana ukuran baby umumnya berkisar Rp350 ribu. Namun untuk iguana yang berkualitas kontes, masih ukuran juvenil sudah dibandrol Rp700 ribu sampai Rp4 juta.

"Iguana yang bagus itu anatominya lengkap, kesehatannya bagus dan warna serta motifnya lebih menyala," ucapnya.

Para pehobi baru iguana pun harus memahami jenis-jenis penyakit yang kadang-kadang menjangkit iguana. Penyakit itu diantaranya;

1. Sariawan. Untuk pengobatannya ditetesi obat betadine kumur atau albotil.

2. Bladder Stone. Penyakit itu disebabkan penumpukan kalsium di dalam kantung kemih, kalau perut bagian bawah iguana dipencet di dalamnya ada benjolan. Kalau sudah parah, ukuran benjolan di dalan perut sebesar bola pingpong.

Baca juga:
Perajin Batu Akik di Trenggalek Sukses Tembus Pasar Internasional

"Bladder Stone itu ada obatnya. Tapi kalau ingin tanpa obat, bisa diterapi. Terapinya sering gerak atau diajak jalan-jalan dan dikasih makan pepaya rutin," terangnya.

3. Jamur. Kandang yang lembab sangat rentan membuat iguana jamuran. Untuk mengobati jamuran, iguana harus rutin dijemur, direndam air rebusan daun sirih setiap hari dalam kotak boks.

4. Metabolic Bone Disease (MBD) atau penyakit tulang. Ciri-ciri iguana terkena MDB biasanya tidak bisa mencerna kalsium dengan sempurna. Penyebabnya karena iguana jarang dijemur atau tidak pernah.

Iguana yang terkena MBD biasanya diketahui secara fisik. Seperti tulang ekor melengkung, kaki bengkak dan wajah bengkak.

Baca juga:
Pasar Ikan Hias di Sidoarjo Tak Seramai Masa Pandemi

5. Flu. Iguana yang keluar ingus atau flu biasanya jarang dijemur atau kandangnya lembab.

"Semua penyakit bisa diminimalisir dengan perawatan harian yang teratur. Seperti rutin menjemur saat panas terik sekitar 30 menit sambil disemprot air. Kalau yang baby dimandikan dulu, lalu dijemur. Lalu rajin membersihkan kandang, dan memberikan makanan sehat, seperti sawi, kangkung, kecambah atau buah. Buah bisa ditaburi vitamin atau minyak ikan," bebernya.

Murdiono juga mengungkapkan iguana memasuki musim kawin, prilakunya akan menjadi agresif akibat birahi. Musim kawin iguana datang sekitar bula Maret sampai Juli setiap tahunnya.

"Yang jantan lebih agresif kalau birahi. Solusinya ya dikawinkan. Kalau tidak breeding ya jauhi makanan berprotein seperti tauge/kecambah, lebih banyak kasih buah-buahan. Untuk pemandian dan penjemuran tetap jalan," tandasnya.