Pixel Code jatimnow.com

20 Ton Beras Murah Digelontor Pemprov Jatim dalam Operasi Pasar di Sidoarjo

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Ni'am Kurniawan
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau operasi pasar beras di Sidoarjo (Foto: Humas Pemprov Jatim for jatimnow.com)
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat meninjau operasi pasar beras di Sidoarjo (Foto: Humas Pemprov Jatim for jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemprov Jatim berupaya memastikan distribusi beras di wilayahnya lancar, dengan harga kembali normal. Salah satu caranya dengan memasifkan operasi pasar beras murah.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kembali memantau pelaksanaan operasi pasar beras murah hari kedua, di Pasar Larangan Sidoarjo. 20 ton beras digelontorkan di sini, untuk disalurkan ke pedagang serta masyarakat.

Antusiasme pedagang dan masyarakat terlihat sejak pukul 07.30 WIB, Minggu (5/2/2023), setibanya beras pasokan dari Bulog.

Operasi pasar ini hasil kolaborasi Pemprov Jatim dengan Pemkab Sidoarjo, Bulog dan PT. Jatim Graha Utama. Operasi pasar beras murah ini merupakan rangkaian dari operasi pasar yang akan terus digelar di seluruh kabupaten dan kota di Jatim sampai harga beras kembali stabil.

"Jadi mulai kemarin, saya minta pemprov, pemkab dan pemkot, semuanya ikut melakukan intervensi bagi perluasan distribusi beras yang untuk medium di kisaran Rp45 sampai 46 ribu per 5 kilogram (kg)," ujar Khofifah.

Sebelumnya, pada operasi pasar beras murah juga digelar di Surabaya. Beras medium dijual dengan harga Rp 9.200/kg atau Rp 46.000/5kg. Sedangkan di Sidoarjo kali ini, beras medium dijual lebih murah dengan harga Rp 9.000/kg atau Rp 45.000/5kg.

Harga tersebut juga tercatat lebih rendah dibandingkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium yaitu Rp 9.450/kg.

Baca juga:
Pemkab Jember Raih Award berkat Keberhasilan Kendalikan Inflasi

"Kalau di sini tadi saya lihat untuk beras medium dijual di harga Rp 9.000/kg. Ini artinya masih di bawah HET yaitu Rp 9.450/kg," tegas Khofifah.

Khofifah kembali meminta kerjasama seluruh stakeholder terkait, salah satunya distributor, agar ikut membantu proses percepatan distribusi beras kepada konsumen, dengan harga maksimal sesuai HET yaitu Rp9.450/kg.

Dia berharap, melalui operasi pasar semacam ini bisa meningkatkan daya beli masyarakat. Hal ini mengingat beras merupakan kebutuhan pokok yang menjadi prioritas bagi masyarakat.

Baca juga:
2 Upaya Pemkot Mojokerto Kendalikan Harga Cabai

"Bersama-sama kita ikhtiarkan supaya kebutuhan pokok masyarakat semua bisa makin terjangkau sehingga daya belinya makin meningkat," pungkas Khofifah.