Pixel Codejatimnow.com

Bikin Elus Dada! SDN di Bangkalan Cuma Punya 58 Siswa dan 2 Guru

Editor : Rochman Arief  Reporter : Fathor Rahman
Kondisi SDN 1 Jaah Kabupaten Bangkalan yang serba minim. (foto: Taufik for jatimnow.com)
Kondisi SDN 1 Jaah Kabupaten Bangkalan yang serba minim. (foto: Taufik for jatimnow.com)

jatimnow.com - Kondisi memilukan terjadi di SDN Jaah 1 di Bangkalan. Di mana sekolah yang terletak di Desa Jaah, Kecamatan Tragah itu hanya memiliki 58 siswa dengan dua staf pengajar atau guru.

Tak hanya itu, bangunan gedung sekolah juga terbilang minim. Kondisi ini berdampak pada proses belajar mengajar dan harus digabungkan menjadi tiga tahap.

"Siswa dan gurunya minim. Untuk belajar, kami gabungkan kelas satu dan kelas dua, lalu kelas tiga dan empat serta kelas lima, kemudian kelas enam secara terpisah karena ruang kelasnya juga terbatas," kata salah satu guru, Firdaus Nuzzula, Senin (6/2).

Ia mengatakan, sekolah tersebut memiliki satu kepala sekolah yang merangkap menjadi guru yakni Wahyu Basuki. Firdaus sendiri saat ini masih berstatus sebagai guru honorer.

"Pak Wahyu kepala sekolah beliau merangkap jadi guru juga. Jadi kami mengajar hanya berdua karena memang tenaga pengajar juga kurang," tambahnya.

Firdaus mengatakan, setiap kelas di sekolah berisi antara delapan hingga sepuluh siswa, dengan total 58 siswa. Meski dengan jumlah guru terbatas, ia mengaku tak kesulitan mengajar para siswa.

Baca juga:
Ledakan Petasan di Bangkalan, 1 Pemuda Tewas dan 2 Orang Kritis

Hanya saja, ia menilai proses belajar mengajar tak bisa dijalankan secara maksimal. Selain kurangnya pengajar, jumlah kelas juga tidak sepenuhnya tersedia secara layak.

"Kami tetap semangat untuk memberikan ilmu bagi para siswa. Mereka menuntut ilmu dengan semangat, maka kami juga harus lebih semangat meski kondisinya seperti ini," imbuhnya.

Salah satu siswa, Muhammad mengaku senang belajar di sekolah. Meski serba terbatas, ia tetap semangat dan sudah terbiasa belajar dengan digabung bersama kelas lain.

Baca juga:
Polisi Dalami Motif Keponakan Habisi Nyawa Paman dalam Duel Maut di Bangkalan

"Kami tetap senang sekolah di sini, memang belajarnya digabung karena gurunya cuma ada dua," pungkasnya.