Pixel Codejatimnow.com

Mengintip Kesiapan Berdirinya Fakultas Kedokteran Untag Surabaya

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Visitasi Kelayakan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ke Untag Surabaya (Foto: Zie for jatimnow.com)
Visitasi Kelayakan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ke Untag Surabaya (Foto: Zie for jatimnow.com)

jatimnow.com - Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Kampus Patriotik yang juga dikenal sebagai Kampus Merah Putih itu turut berperan aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Salah satunya dengan mendirikan fakultas kedokteran. Usulan pendirian itu sejalan dengan kebutuhan dokter di Indonesia yang masih tinggi. Sehingga Kampus Nasionalis ini berkomitmen mencetak calon-calon dokter handal yang berjiwa patriotisme.

Untag Surabaya telah menerima visitasi pendirian program studi pendidikan dokter dan pendidikan profesi dokter dari Tim Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur pada Jumat (13/1/2023) lalu.

Kini rencana pembukaan Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Pendidikan Profesi Dokter Untag Surabaya telah memasuki babak baru.

Untag Surabaya kembali menerima Visitasi Kelayakan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Kamis (9/2/2023).

Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho menyambut gembira visitasi ini. Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi itu menyebut bahwa Untag Surabaya telah berupaya memenuhi kelayakan pendirian prodi kedokteran, sumber daya manusia (SDM), penyediaan sarana prasarana dan fasilitas pendukung lainnya.

"Empat tahun sudah penantian kami dalam mendirikan fakultas kedokteran. Bisa dikatakan kami ini sudah terlanjur siap. Mudah-mudahan seluruh fasilitas yang disediakan sudah memenuhi syarat," ujar Prof Nugroho dalam siaran pers yang diterima jatimnow.com, Jumat (10/2/2023).

Dekan Fakultas Kedokteran Untag Surabaya, dr. Poerwadi (Foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)Dekan Fakultas Kedokteran Untag Surabaya, dr. Poerwadi (Foto: Fahrizal Tito/jatimnow.com)

Sementara Dekan Fakultas Kedokteran Untag Surabaya, dr. Poerwadi menyampaikan bahwa akan disusun suatu kurikulum pendidikan yang bertujuan untuk menyiapkan calon dokter yang profesional dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan terutama infeksi, kegawat daruratan dan kebencanaan.

Baca juga:
Jadwal Pendaftaran dan Tes Masuk Fakultas Kedokteran dan Kesehatan ITS

"Ini berkesinambungan dengan profil lulusan yang mereka akan diajarkan untuk menguasai pengetahuan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar kompetensi dokter Indonesia Tahun 2019 dan dilandasi oleh wawasan kebangsaan dan patriotisme. Selain itu mereka harus mampu melakukan penelitian dan kewirausahaan di bidang kesehatan sehingga bisa menjadi abdi masyarakat yang baik," paparnya.

Menurut Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan Kemenkes RI, drg. Arianti Anaya, di Indonesia terdapat tiga isu besar yang harus diselesaikan, yaitu terbatasnya tenaga kesehatan, distribusi yang belum merata, hingga kualitas yang belum berstandar nasional.

"Melansir data dari WHO, perbandingan rasio dokter dengan jumlah penduduk di Indonesia 1:1000. Artinya 1 dokter melayani 1000 penduduk. Artinya Indonesia ini masih kurang sekali tenaga kesehatannya," tuturnya.

Optimisme yang terus dikobarkan oleh sivitas akademika Untag Surabaya membuahkan hasil yang baik. Sebab Kemenkes RI percaya Untag Surabaya bisa mengisi kekurangan dari tenaga kesehatan tersebut, khususnya di Indonesia bagian timur dan tengah.

Baca juga:
ITS Buka Program Studi Kedokteran, Ini Alasannya

"Di Indonesia ini masih ada puskesmas tanpa dokter. Karena Untag Surabaya ciri khasnya adalah patriotisme. Kami berharap mahasiswa kedokteran lulusan Untag Surabaya nanti bisa menjadi dokter patriot yang mengisi kekosongan di Indonesia bagian timur dan tengah," lanjut drg. Ari.

Senada dengan drg. Ari, Direktur Penyediaan Tenaga Kesehatan, Dra. Oos Fatimah Rosyati juga mendukung berdirinya FK dan telah melakukan asesmen dokumen yang di submit Untag Surabaya.

"Untuk akreditasi dan pengampu sudah terpenuhi, hanya saja kurikulum perlu disesuaikan dengan Rencana Pembelajaran Semesternya (RPS). Sehingga ketika ada visitasi lagi semuanya sudah siap dan matang," terangnya.

Kegiatan ini ditutup dengan visitasi lapangan Ruang Fakultas Kedokteran di Gedung Prof. Dr. H. Roeslan Abdulgani Untag Surabaya.

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi
Peristiwa

352 Pedagang Pasar Banyuwangi Direlokasi

Pasar Banyuwangi akan direvitalisasi menjadi pusat perbelanjaan dan destinasi heritage yang terintegrasi dengan Asrama Inggrisan, eks kantor dagang Inggris.