jatimnow.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merilis data terkait kasus diabetes pada anak, yang meningkat 70 kali lipat sejak 2010.
Peningkatan tersebut terjadi karena tingkat diagnosis dini yang semakin tinggi dan faktor genetik.
Terlepas dari itu, konsumsi gula dan garam pada anak tidak secara langsung dibatasi dan diatur melalui perundang-undangan.
Ahli Gizi Universitas Airlangga (Unair), Dominikus Raditya Atmaka menjelaskan cara mencegah diabetes pada anak.
"Kasus diabetes pada anak akhir-akhir ini memang semakin banyak. Namun kasus diabetes pada anak didominasi diabetes melitus tipe 1 yang biasanya diwariskan secara genetik atau inborn metabolic error bukan karena faktor lifestyle," ungkap Domi, Selasa (14/2/2023).
Menurutnya, hal itu berbeda dengan diabetes melitus tipe 2 yang banyak terjadi pada dewasa, akibat pola hidup yang buruk.
Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 telah mengatur anjuran konsumsi gula, garam, dan lemak per hari pada orang dewasa. Yakni G4-G1-L5 yang artinya 50 gram gula (4 sendok makan per hari), 5 gram garam (1 sendok teh per hari), dan 67 gram lemak (5 sendok makan per hari).
Lantas bagaimana anjuran konsumsi gula yang disarankan untuk anak-anak?
Baca juga:
Novo Nordisk Bareng Bio Farma Produksi Obat Diabetes di Indonesia
Sebagai informasi, batasan anak-anak yaitu sebelum dimulainya masa pubertas atau kurang lebih berakhir di usia 13 sampai 15 tahun.
Dominikus mengatakan, meski gula dan garam tidak diatur dalam perundang-undangan, tapi tetap ada batasan konsumsi natrium dan karbohidrat sesuai dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG).
"Jika mengonsumsi berlebihan, pasti akan ada efeknya ke depan seperti obesitas, hipertensi, dan lain-lain," jelasnya.
Tak dipungkiri pula, anak-anak memiliki kebutuhan mengonsumsi air susu ibu (ASI) maupun susu formula yang mengandung beberapa jenis gula seperti laktosa, fruktosa, glukosa.
Baca juga:
3 Bahaya Minum Es Teh Jumbo Berlebihan
Dominikus pun mengimbau orangtua untuk memberikan susu formula yang sesuai dengan kebutuhan pasien diabetes pada anak.
"Terutama untuk kadar gula sederhana yang ditambahkan atau dicampurkan dalam sufor maksimal 5 persen. Selain itu perlu diatur jumlah konsumsi kalori harian supaya tidak membuat kadar gula darah meningkat terlalu drastis," papar spesialis gizi klinis dan pengembangan produk makanan itu.
Sementara untuk anak dengan diabetes melitus tipe 1, salah satu pengobatan yang diberikan adalah suntikan insulin. Selain itu juga tetap mengatur pola makan supaya bisa menjaga kadar gula darahnya tetap stabil.
Dosen Gizi Unair itu menambahkan, jika tidak menjaga jadwal, jumlah dan jenis (3J) makanan minuman yang dikonsumsi, bisa berakibat hipoglikemia, yaitu kondisi ketika kadar glukosa alias kadar gula darah berada di bawah angka normal.