Pixel Code jatimnow.com

Gubernur Khofifah Tinjau Operasi Pasar Beras Murah, Warga Kota Pasuruan Antusias

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Moch Rois
Gubernur Khofifah meninjau operasi pasar pagi ini di Pasar Besar Kota Pasuruan. (Foto-foto: Moch. Rois/jatimnow.com)
Gubernur Khofifah meninjau operasi pasar pagi ini di Pasar Besar Kota Pasuruan. (Foto-foto: Moch. Rois/jatimnow.com)

jatimnow.com - Gubernur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa minggu ini Jawa Timur telah memasuki musim panen dan Maret memasuki panen raya padi. Pihaknya meminta seluruh pihak terkait mulai distributor beras, Perkumpulan Penggilingan Padi (Perpadi) Jatim, asosiasi distributor dan pedagang beras, serta Bulog untuk memaksimalkan distribusi beras kepada masyarakat.

Hal itu ditegaskan Gubernur Khofifah usai melakukan peninjauan operasi pasar pagi ini di Pasar Besar Kota Pasuruan, Jalan Soekarno Hatta, Mayangan, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, Rabu (15/2/2023).

"Alhamdulillah hari-hari ini Jawa Timur sebetulnya sudah masuk ke musim panen seterusnya awal Maret akan memasuki panen raya. Dan produksinya cukup besar, kita berharap ini akan menjadi penetrasi menuju harga beras kita stabil kembali," ungkap Gubernur Khofifah yang didampingi langsung Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo dan jajaran Forkopimda Kota Pasuruan saat peninjauan operasi pasar.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah mengatakan, prediksi produksi beras minggu kedua Februari sekitar 40 ribu ton. Sedangkan prediksi minggu ketiga Februari sekitar 60 ton dan minggu keempat Februari sekitar 70 ribu ton beras. Kemudian Bulan Maret diprediksi panen raya padi, dengan produksi beras sebanyak 1.050.000 ton beras. Termasuk di bulan April diprediksi produksi beras juga di atas satu juta ton beras

“Ini semua beras ya bukan gabah. Oleh karena itu pada minggu ini dan minggu depan saya minta tolong distributor memaksimalkan distribusinya. Mohon Perpadi juga memaksimalkan distribusinya. Dan tentu dari Bulog sendiri juga memaksimalkan distribusinya,” katanya.

Meski sudah jelang masa panen raya, Khofifah menegaskan bahwa pihaknya bersama Bulog, Pemkab/Pemkot, PT. Jatim Graha Utama, Perpadi Jatim, asosiasi distributor dan pedagang beras akan terus melakukan operasi pasar. Hal ini dilakukan sebagai upaya menstabilkan harga beras di pasaran.

Di Kota Pasuruan, total sebanyak 18 ton beras yang digelontorkan untuk disalurkan ke pedagang serta masyarakat. Sedangkan khusus untuk Pasar Besar Kota Pasuruan sebanyak 8 ton.

Dalam operasi pasar ini, beras medium kualitas baik dijual dengan harga Rp43.000 per kemasan 5 Kg. Artinya beras yang dijual dalam operasi pasar ini hanya Rp8.600/Kg. Harga ini jauh di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras medium yakni Rp9.450/Kg. Sedangkan harga beras medium yang dijual di Pasar Kota Pasuruan ini sendiri saat ini berkisar Rp11.000/Kg.

Terkait operasi pasar, Khofifah kembali menekankan bahwa yang menjadi kebutuhan saat ini adalah pengemasan beras beras 5 Kg, karena dari Bulog sendiri itu kemasannya 50 Kg.

“Sedangkan yang kita distribusikan ini kemasan 5 Kg. Kalau banyak repacker lagi kita bisa lebih banyak lagi mendistribusikan ke konsumen dan pedagang,” imbuhnya.

Baca juga:
Pemkab Jember Raih Award berkat Keberhasilan Kendalikan Inflasi

Ia menegaskan sirkulasi dan distribusi beras hari-hari ini harus semakin dipercepat. Sebab jika ada keterlambatan akan langsung berpengaruh pada harga beras.

“Kemarin harga beras medium di Kota Pasuruan sempat tembus Rp11.000/Kg, padahal dua hari lalu sudah sesuai HET Rp9.450/Kg. Jadi operasi pasar hari ini kita turunkan untuk konsumen dan siang nanti untuk pedagang berasnya,” katanya.

“Kami berharap di semua lini harganya sesuai HET. Terima kasih seluruh pihak atas supportnya luar biasa terutama untuk Pemprov Jawa Timur. Apalagi hari ini, 15 Februari adalah hari pertama kami masuk kantor 4 tahun yang lalu setelah 13 Februari kami dilantik sebagai Gubernur. Sekali lagi terima kasih kawan-kawan semua atas supportnya,” tambahnya.

Di tempat yang sama, H. Rofiq salah seorang pedagang sembako mengaku bahwa sejumlah komoditi sembako mengalami naik turun harga. Salah satunya beras yang pada beberapa hari lalu harganya masih di kisaran Rp10.000-11.000/Kg saat ini sudah mencapai Rp12.000/Kg.

"Harga-harga saat ini naik turun terutama beras. Tidak apa-apa harga naik yang penting barangnya ada. Kalau telur, minyak, harganya masih stabil. Meski naik, angkanya tidak banyak jadi masyarakat masih bisa membeli," ujar H Rofiq.

Sama halnya dengan Hj. Sofyah, penjual bawang merah, cabai, bawang putih dan beberapa bumbu-bumbu dapur, juga mengeluhkan ada kenaikan Rp 5.000 pada bawang merah. Sebelumnya harga Rp55.000/Kg sekarang menyentuh angka Rp60.000/Kg.

Baca juga:
2 Upaya Pemkot Mojokerto Kendalikan Harga Cabai

"Semoga harganya tidak naik, kasihan kami para pedagang pasar sepi jualannya," katanya.

Sementara itu, Bu Marsidi salah satu masyarakat yang ikut mengantri dalam operasi pasar ini, merasa bersyukur. Hal ini karena ia bisa mendapatkan beras kemasan 5 Kg dengan harga Rp43.000. Sebelumnya harga beras Rp60.000/5 Kg.

"Allhamdulillah saya bisa dapat beras medium dengan harga murah Rp43.000. Sisa uangnya bisa saya belikan lauk seperti telur buat anak anak dan keluarga dirumah," ungkapnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data di Pasar Besar Kota Pasuruan per tanggal 15 Februari 2023, terpantau harga beras premium Rp12.200/Kg, beras medium Rp11.000/Kg, bawang merah Rp25.000/Kg, bawang putih sinco Rp22.000/Kg, cabai rawit Rp60.000/Kg, cabai merah besar Rp35.000/Kg.

Selanjutnya untuk minyak goreng Minyakita Rp16.000/liter, minyak goreng curah Rp16.000/Kg, telur ayam ras Rp27.000/Kg, gula Rp13.000/Kg, daging ayam ras Rp32.000/Kg, dan daging sapi Rp120.000/Kg.