jatimnow.com - Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari ini, membuat harga cabai rawit meroket. Harga cabai di tingkat petani mencapai Rp50 ribu per kilogram.
Kondisi ini membuat petani cabai full senyum. Seperti salah satu petani cabai rawit di Desa Keras, Kecamatan Diwek Jombang.
Khalimah (42) petani cabai rawit asal Desa Keras menjelaskan akibat cuaca ekstrem belakangan ini, harga cabai rawit yang ia panen mengalami kenaikan.
Sebelumnya harga cabai rawit ini Rp30 ribu per kilogram. Kini saat cuaca sedang tak menentu, harga cabai naik menjadi Rp50 ribu per kilogramnya.
"Alhamdulillah ada peningkatan, kemarin panen pas harga 47 ribu rupiah, sekarang panen pas harga 50 ribu rupiah per kilogram. Ya naik karena cuaca kadang panas kadang hujan," ungkapnya, Sabtu (25/2/2023).
Ia mengaku sebelumnya harga cabai rawit sempat mengalami penurunan hingga angka Rp30 ribu per kilogramnya.
"Kemarin sempat turun sampai 30 ribu rupiah, sekarang harga agak lumayan di kisaran 40 ribu rupiah ke atas," ujarnya.
Selain itu ia mengaku kondisi cuaca ekstrem ini sedikit mempengaruhi tanaman cabai. Hal ini membuat pihaknya harus rajin merawat tanaman di sawah.
"Ada pengaruh, tanaman ini ada yang layu, karena sering hujan. Tapi ya disiasati seprainya (penyemprotan) harus rutin. Dan Alhamdulillah agak tertolong, ya sedikit yang rusak," paparnya.
Baca juga:
Harga Bahan Pangan di Ponorogo Melonjak jelang Nataru, Daging Tetap Stabil
Ia menyebut, dalam sekali panen dalam situasi cuaca yang tidak menentu ini, ia mampu menghasilkan puluhan kilogram cabai rawit. Sehingga omset pendapatan petani cabai naik.
"Sekali panen bisa sampai 50 kilogram. Alhamdulillah omset pendapatan naik sampai 70 persen mas," jelasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh petani cabai lainnya, Asnawi (48). Menurut Asnawi saat ini pendapatan para petani cabai meningkat pada saat cuaca ekstrem.
"Saat ini harga sedang naik mas, dibandingkan dengan kemarin yang harganya sekitar 30 sampai 35 ribu rupiah. Terus naik sampai 40, 45, sampai 50 ribu rupiah per kilogram cabai rawit," paparnya.
Baca juga:
2 Upaya Pemkot Mojokerto Kendalikan Harga Cabai
Meski harga sedang naik, petani juga harus lebih rajin lagi melakukan perawatan cabai di sawah. Agar terhindar dari penyakit dan hama.
"Kalau hujan itu tanaman jadi kena bakteri mas. Dan daunnya bisa kayu. Sehingga kita harus terus melakukan pengobatan dan perawatan terus. Agar tidak menjalar ke tanaman lainnya," terangnya.
Ia menyebut dengan harga cabai rawit Rp50 ribu, petani mendapatkan untung yang cukup lumayan.
"BEP-nya itu 30 ribu rupiah mas, kalau harga 50 ribu rupiah ini masih untung petani. Karena di tingkat pedagang sekarang harganya 60 ribu rupiah per kilogramnya," pungkasnya.