Pixel Code jatimnow.com

Wow! Mahasiswa ITS Olah Alga Merah Jadi Lotion Atasi Ruam Kulit

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Farizal Tito
Reynafa Agustin, mahasiswi Departemen Kimia Industri ITS yang berhasil memanfaatkan alga merah sebagai losion untuk ruam kulit (Foto: Humas ITS for jatimnow.com)
Reynafa Agustin, mahasiswi Departemen Kimia Industri ITS yang berhasil memanfaatkan alga merah sebagai losion untuk ruam kulit (Foto: Humas ITS for jatimnow.com)

jatimnow.com - Mahasiswa Departemen Kimia Industri, Insitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Reynafa Agustin mencetuskan inovasi pemanfaatan salah satu jenis alga merah atau gracilaria verrucosa, sebagai lotion untuk penanganan ruam kulit.

Menurut Reynafa, dirinya membuat inovasi tersebut berlatar belakang karena Indonesia merupakan negara maritim dengan potensi sumber daya laut yang melimpah, salah satunya adalah alga merah, salah satu spesies dari alga merah dengan populasi terbanyak ketiga di Indonesia.

"Pada Tahun 2018, keberadaan gracilaria verrucosa di Indonesia mencapai 1,12 juta ton. Namun pemanfaatan ekonomisnya masih belum optimal," jelas Reynafa, Senin (27/2/2023).

Dia melanjutkan, gracilaria verrucosa mengandung senyawa antibakteri dan antioksidan, antara lain alkaloid, flavonoid, tanin, dan fenol sebagai antibakteri.

"Serta karotenoid, sterol, vitamin C dan E, protein, juga asam amino sebagai antioksidan. Sehingga gracilaria verrucosa juga mengandung senyawa antiinflamasi. Inilah yang berfungsi sebagai bahan terapi," beber dia.

Reynafa menerangkan, temperatur udara di Indonesia yang cenderung panas dapat menyebabkan berbagai efek samping berbahaya bagi kulit manusia. Karena mikroorganisme berbahaya seperti staphylococcus spp.

"Streptococcus spp umumnya tumbuh pada saat kemarau. Suburnya mikroorganisme tersebut biasanya menimbulkan penyakit kulit, berupa rasa gatal dan ruam kemerahan," ungkap dia.

Untuk mengatasi hal tersebut, gadis kelahiran Nganjuk ini berinisiatif mengolah gracilaria verrucosa menjadi lotion yang dapat mengatasi ruam kemerahan pada kulit.

"Gracilaria verrucosa mampu menghasilkan agar agar yang dapat diaplikasikan sebagai agen pengental, pengemulsi, dan stabilitator," sambung Reynafa.

Agar dapat diolah menjadi lotion, gracilaria verrucosa perlu ditambahkan senyawa tambahan, seperti fenol dan vitamin B12.

Baca juga:
Mahasiswa UMM Sulap Sampah Plastik jadi Kursi Ecobrick

"Fenol dapat berfungsi sebagai zat antibakteri dan antioksidan. Fenol juga dapat melindungi kulit dari kondisi lingkungan yang ekstrem, seperti suhu udara yang panas atau kelembapan yang tinggi," bebernya.

Berbeda dengan fenol, Reynafa menerangkan bahwa vitamin B12 mengandung zat antiinflamasi yang tinggi, sehingga mampu memelihara proses metabolisme sel.

"Vitamin B12 berperan untuk mempertahankan sistem imun tubuh dan menghambat peradangan," tuturnya.

Selanjutnya, mahasiswi angkatan 2020 tersebut memaparkan proses pengolahan Gracilaria verrucosa hingga menjadi lotion.

Langkah pertama yakni gracilaria verrucosa dicuci menggunakan air demineralisasi agar bebas dari kontaminasi. Usai dicuci, gracilaria verrucosa direndam dan dihomogenkan dengan air demineralisasi rasio 1:1 hingga terbentuk pasta gracilaria verrucosa.

Baca juga:
Mecca Mate Karya Mahasiswa ITS, Solusi Kendala Jamaah Haji dan Umrah

Proses dilanjutkan dengan mencampur bahan dasar losion yang terdiri dari asam stearat, parafin cair, pengemulsi, cetyl alcohol, pasta gracilaria verrucosa, gliserin, trietanolamin (TEA), dan air demineralisasi.

"Campuran tersebut akan membentuk formula losion dalam fase minyak dan fase cair. Setelah itu, keduanya akan dicampur menggunakan vortex mixer dengan suhu 70 sampai 75 derajat celcius," imbuhnya.

Untuk mengoptimalkan peran gracilaria verrucosa dalam menangani ruam kulit, pada tahap terakhir ditambahkan senyawa seng oksida dan besi oksida.

"Setelahnya, mencampurkan pasta gracilaria verrucosa pada proses pertama dengan bahan losion yang sudah siap. Usai diuji coba, lotion gracilaria verrucosa terbukti aman dan efektif untuk digunakan mengatasi ruam kulit," tandasnya.

Melihat dari efektivitas dan potensinya dalam mengatasi ruam kulit sekaligus memberdayakan alga merah, inovasi Reynafa ini pun telah berhasil memenangkan penghargaan juara III pada Lomba Esai Maritim Day 2022 yang diadakan oleh Universitas Bangka Belitung pada 2022 lalu.