jatimnow.com - Perajin bibit cabai merasakan lonjakan pesanan saat Banyuwangi dilanda cuaca ekstrem belakangan ini. Cuaca ekstrem membuat tanaman cabai petani gagal tumbuh kembang.
Kegagalan tanam tanaman cabai itu justru berbuah berkah bagi para pembibit. Muharrom (50) misalnya, pembibit cabai asal Dusun Curah Palung, Desa Kradenan, Kecamaran Purwoharjo mengaku banjir orderan sepekan terakhir.
Pesanan mulai berjubel memenuhi buku pesanan miliknya. Tecatat, minggu ini saja dirinya mengaku menerima orderan hingga 25 ribu bibit cabai rawit.
"Mulai terasa sejak bulan Februari kemarin ya. Efek dari gagal tanam para pelanggan (petani cabai). Ini saja orderan sudah tembus 100.000 benih," tuturnya kepada jatimnow.com, Kamis (2/3/2023).
Untuk menyiasati kenaikan pesanan, Muharrom mengaku sampai menambah durasi kerja. Dirinya sampai menambah karyawan untuk bisa memenuhi pesanan para pelanggan.
"Ya ambil orang sekitar jadi karyawan dadakan. Dibantu sama istri yang biasa bantu-bantu di sini (gudang pembibitan)," ungkapnya.
Kondisi serupa turut dirasakan oleh Fendy (40) perajin benih cabai di Dusun Karanganyar, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu.
Sekata, ia mengatakan bila tingginya permintaan salah satunya imbas dari banyaknya tanaman cabai milik petani yang mati di usia dini. Hal itu membuat petani cabai tanam kembali dengan benih baru.
"Banyak yang mati kena air hujan. Petani order lagi buat tambal sulam," ujarnya.
Baca juga:
Harga Cabai Petani Banyuwangi Merosot, DPW Tani Merdeka Jatim Duga Karena Impor
Randy menyebut peningkatan penjualan sudah terjadi beberapa bulan kebelakang. Bahkan di tahun ini peningkatan penjualan melonjak tajam hingga lebih dari 100 persen.
"Tahun ini jadi yang tertinggi sepanjang jualan benih cabai. Covid-19 mulai reda juga langsung menanjak penjualannya," ujarnya.
Dalam sehari, masih kata Randy, dirinya bisa menjual ribuan benih cabai. Baik kualitas biasa sampai super. Ia pun memberikan layanan pesan antar untuk pembelian benih cabainya.
"Tinggal tambah ongkir jika kepingin dikirim," imbuhnya.
Menurut Randy, pesanan paling banyak berasal dari Banyuwangi sebelah barat. Seperti wilayah Kalibaru, Glenmore.
Baca juga:
Nelangsa Petani Cabai di Ponorogo, Gagal Panen Akibat Virus Gemini
"Rata-rata 3000 benih sehari. Paling banyak pesanan dari Banyuwangi bagian barat," ujarnya.
Untuk benih kualitas wahid, satu benih cabai dibanderol Rp200. Sedangkan benih kualitas premium dijual antara Rp100 hingga Rp150.
"Tergantung kualitas. Setiap benih beda harganya," tandasnya.
Reporter: Eko Purwanto
URL : https://jatimnow.com/baca-56326-pembibit-cabai-rawit-banjir-pesanan-cuaca-ekstrem-landa-banyuwangi