Pixel Codejatimnow.com

Kondisi Bayi Hidrosefalus Lamongan Memburuk, Fungsi Otak Mulai Mati

Editor : Rochman Arief  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Kondisi Diandra Putra Nur Ardianzah yang tengah dirawat di ICU RSUD Dr Soetomo Surabaya. (foto: Imam for jatimnow.com)
Kondisi Diandra Putra Nur Ardianzah yang tengah dirawat di ICU RSUD Dr Soetomo Surabaya. (foto: Imam for jatimnow.com)

jatimnow.com - Kondisi bayi hidrosefalus asal Lamongan kian memburuk usai menjalani operasi untuk keenam kalinya. Bayi dengan nama Diandra Putra Nur Ardianzah itu kini harus dirawat intens di ruang ICU RSUD Dr Soetomo Surabaya.

Delapan hari usai menjalani operasi, tepatnya pada 1 Maret 2023 lalu, kondisinya belum stabil. Diandra mengalami kejang berkelanjutan hingga berujung pada kakunya bagian tangan dan kaki.

"Operasi keenam pada 1 Maret operasi lalu, dan sampai sekarang masih di rumah sakit. Tadi malam dipindah dari kamar pasien ke ICU, karena kondisinya menurun," ujar Ibu Diandra, Desi, Rabu (8/3/2023).

Menurut dokter yang menangani Diandra, Desi mengabarkan jika selain kakunya tangan dan kaki, sebagian fungsi otak Diandra sudah tidak berfungsi.

Baca juga:
Bayi Hidrosefalus asal Lamongan, Konsumsi Obat Kejang Seumur Hidup

"Tangan dan kakinya sudah satu hari ini kaku, karena efek kejang. Otak yang sebelah kiri sudah gak berfungsi dan itu mengganggu syaraf sebelah kanan," katanya.

Bahkan, oleh pihak rumah sakit dosis obat kejang yang wajib dikonsumsi Diandra ditambah dosisnya. Obat tersebut juga harus dia konsumsi selama hidup bayi malang tersebut.

Baca juga:
Kondisi Terkini Bayi Hidrosefalus di Lamongan Usai 6 Kali Operasi

"Diandra biasanya minum satu jenis obat seumur hidup per 12 jam sekali. Biasanya phenytoin 35 ML, sekarang ditambah 1 dosis lagi carbamazepine," paparnya.