jatimnow.com - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar melakukan panen raya padi bersama Kelompok Tani Makmur, di Kelurahan Ngronggo, Kamis (16/3/2023). Panen raya ini menghasilkan 7-8 ton per hektare, melebihi rata-rata tingkat nasional yakni 5-5,4 ton per hektare.
Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Kediri mengatakan, hasil ini menandakan lahan dan pengairan yang bagus. Pemilihan cara tanam oleh petani di Kota Tahu ini juga dinilai cukup efektif.
"Alhamdulillah pagi ini kita bisa panen bareng dan hasilnya melebihi rata-rata nasional. Ini menandakan lahan kita bagus, perawatan dan pengairannya pun bagus. Meskipun ini di perkotaan dan lahan pertaniannya tidak banyak. Di sini cara menanamnya dengan tanam biji langsung," ujar Mas Abu, Kamis (16/3/2023).
Di Kota Kediri sendiri saat ini masih ada 930 hektare lahan pertanian pangan yang khususnya ditanami padi. Panen berikutnya akan dilakukan Agustus hingga September, dan November hingga Desember 2023.
“Di Kota Kediri meski musimnya kurang menentu dan menimbulkan potensi masalah. Alhamdulillah kami bersama para petani bisa mengatasi potensi masalah tersebut dan meminimalisir," tambahnya.
Baca juga:
TPA Klotok Overload, Pemerintah Kota Kediri Siapkan Lahan Baru Seluas 6 Hektare
Sementara itu, dalam panen raya ini, menurut Mas Abu ada beberapa hal yang dititipkan oleh para petani kepada Pemerintah Kota Kediri. Pertama adalah ketersediaan pupuk dan lahan serta pengairan. Dalam hal ini Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian akan terus memantau pupuk di Kota Kediri. Sementara irigasi bisa dibuat melalui Prodamas.
Untuk lahan, petani bisa melakukan sewa lahan pada Pemerintah Kota Kediri di lahan pertanian. Sejak tahun 2014 Pemerintah Kota Kediri menjaga lahan untuk pertanian.
“Tidak boleh ada yang bermain-main dengan pupuk. Saya tidak rela petani Kota Kediri kesulitan mendapat pupuk. Petani-petani di Kota Kediri juga saya minta bergabung di kelompok tani," tambahnya.
Baca juga:
Tiket Laga Kandang Persik Kediri Kini Dijual di Sejumlah Coffee Shop, Ini Daftarnya
Wali Kota Kediri juga menambahkan ada gagasan baru yakni menanam padi organik. Saat ini permintaan terhadap padi organik di masyarakat cukup banyak. Tetapi ketersediaan padi organik masih jarang. Nantinya padi organik ini dapat dipasarkan melalui supermarket di Kota Kediri.
“Hal ini bisa segera dipikirkan. Kalau menanam padi organik harus ngebor karena sumurnya harus bersih. Kalau kelompok tani ini mau nanti dari Pemerintah Kota Kediri akan bantu ngebor," tandasnya.