Pixel Codejatimnow.com

MenkopUKM Resmikan Unit Usaha Ponpes Sunan Drajat Lamongan

Editor : Rochman Arief  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Menteri Koperasi UKM, Teten Masduki saat meresmikan unit usaha baru Ponpes Sunan Drajat Lamongan. (foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Menteri Koperasi UKM, Teten Masduki saat meresmikan unit usaha baru Ponpes Sunan Drajat Lamongan. (foto: Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenkopUKM), Teten Masduki meresmikan unit usaha baru milik Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPSD) Lamongan.

Dalam kunjungan kali ini, Teten meresmikan dua unit usaha sekaligus yang masing-masing restoran dan pabrik pengolahan garam.

Teten menilai upaya pengembangan usaha yang digalakkan Ponpes Sunan Drajat Lamongan bisa menjadi ekosistem baru perekonomian di masyarakat.

Anggapan itu ditafsirkan Teten, kendati Ponpes Sunan Drajat sudah memiliki berbagai unit usaha dan juga dilengkapi toserba. Maka, jangkauan bisnis semakin luas dan mempercepat penyerapan produk usaha masyarakat.

"Dengan bisnis pesantren, yang juga melibatkan 17 pesantren di Jawa Timur. Tiap pesantren kan punya prodak dan diagreisasi oleh koperasi sekaligus yang memasarkannya lewat jaringan toko serba ada (toserba) dan bisa keluar daerah," ungkap Teten, Kamis (16/3/2023).

Baca juga:
PDIP Lamongan Buka Penjaringan Bacabup-Bacawabup

Lebih jauh, Teten berharap agar gebrakan ini bisa dicontoh pesantren lain, dan bahkan seluruh Indonesia. Di mana tiap-tiap pesantren punya bisnis usaha sesuai keunggulan daerah masing-masing.

Karena dikelola oleh pesantren, Teten meyakini bahwa pesantren bisa menjadi inkubator bisnis, tempat belajar tempat untuk menyiapkan para santri sebagai saudagar-saudagar baru.

"Karena syarat negara maju adalah bisa memenuhi kebutuhan masyarakat melalui wirausaha," imbuhnya.

Baca juga:
Truk Rusak Parah usai Tabrak Bokong Tronton di Lamongan, Nasib Sopir?

Tak hanya itu, Teten juga memuji keberanian Ponpes Sunan Drajat Lamongan yang mendirikan pabrik pengolahan garam.

"Saya rasa perlu adanya pengolahan-pengolahan garam yang tidak memerlukan alat, maka dari itu perlu adanya teknologi yang tidak mengandalkan cuaca seperti di sini (Ponpes Sunan Drajat)," urainya