jatimnow.com - Siapa sangka, di Kabupaten Gresik terdapat usaha yang memproduksi gebyok senilai ratusan juta rupiah. Gebyok itu diproduksi di Desa Tumapel, Kecamatan Duduksampeyan.
Usaha ukir kayu bernama Anugerah Basuni itu milik Dwi Wijayanto. Sejak didirikan pada 2004, produk ukiran kayu ini dikenal memiliki kualitas bagus, sehingga pesanannya datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Dwi Wijayanto yang akrab dipanggil Anto mengatakan, usahanya itu lebih banyak menerima pesanan gebyok, rumah joglo, tempat tidur, pintu dan jendela kuno.
"Tapi pesanan yang banyak memang gebyok dengan bahan kayu jati. Harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah," ungkap Anto, Senin (20/3/2023).
Anto juga memproduksi relief ukiran kayu sebagai hiasan interior rumah, hotel atau kantor. Terakhir ia mengerjakan relief berjudul Jaka Tarub seharga Rp100 juta.
Dwi Wijayanto, pengusaha ukiran kayu Gresik
"Ukiran relief di batang pohon sepanjang 4 meter, berdiameter 1 meter lebih itu dipesan oleh salah satu pengusaha untuk hiasan interior kantornya," bebernya.
Dalam menjalankan usahanya, Anto mengaku dibantu belasan karyawan yang masing-masing memiliki spesifikasi keahlian, mulai dari ahli sketsa, ahli pahat hingga ahli finishing.
Baca juga:
Otodidak, Pemuda Tamatan SMP ini Raup Jutaan Rupiah dari Memahat Kayu
Anto menyebut jika dirinya juga melayani jual beli barang antik mulai dari benda antik mulai dari beragam perabot rumah tangga, senjata tradisional seperti keris, lukisan, hingga grobog, yakni tempat penyimpanan beras dan barang zaman dulu.
"Khusus barang antik saya memang berburu ke mana-mana. Saya beli untuk saya jual kembali. Pembelinya dari berbagai kalangan, mulai dari wisatawan mancanegara, kolektor, pengusaha, pejabat hingga publik figur. Salah satunya adalah pentolan grup band Dewa19, Ahmad Dhani," jelas Anto.
Camat Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, saat meninjau usaha ukiran kayu
Sementara Camat Duduksampeyan, Merista Dedy Hartadi mengaku sangat kagum dengan kerajinan ukir kayu yang dihasilkan Anto.
"Kerajinan ukir kayunya sangat artistik. Selain itu di dalamnya juga masih terkandung nilai-nilai budaya Jawa yang harus dilestarikan," ujar Dedy.
Dia menyarankan agar Anto selaku pemilik usaha untuk segera mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) agar usaha yang digelutinya ini bisa lebih berkembang. Dia juga berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh.
"Nanti kami akan sampaikan ke dinas terkait agar turut mempromosikan produk-produk ukiran kayu ini sehingga ke depan produknya bisa sampai ekspor," tandas Dedy.