Pixel Codejatimnow.com

Tekan Stunting, DKPP Kota Mojokerto Beri Edukasi dan Bantuan

Editor : Redaksi  Reporter : Advertorial
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat memberikan bantuan. (Foto-foto: Vandi for jatimnow.com)
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat memberikan bantuan. (Foto-foto: Vandi for jatimnow.com)

jatimnow.com - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Mojokerto menggelar edukasi dan bantuan kepada orang tua yang anaknya mengalami stunting.

Edukasi dan bantuan itu diberikan langsung oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari di Pendopo Sabha Kridatama Rumah Rakyat.

"Meski belum bisa kita hadirkan semua, semoga kedepan bisa kita hadirkan di lain kesempatan sehingga semua orangtua yang memiliki balita stunting bisa mendapatkan edukasi dan bantuan seperti ini," kata Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Selasa (28/3/2023).

Ia menambahkan, terpenting dalam mencukupi asupan gizi dan nutrisi bagi balita stunting adalah pola ketelatenan dalam mengasuh. Mengingat kasus balita stunting biasanya disebabkan karena ketidaktelatenan orang tua.

"Balita itu sudah ada standar pemenuhan nutrisinya, nah biasanya banyak orangtua yang tidak telaten. Poin pentingnya ada pada ketelatenan, kesabaran orangtua. Makanya kami berikan edukasi seperti ini," papar wanita yang akrab disapa Ning Ita ini.

Sementara itu, Plt Kepala DKPP Kota Mojokerto, Mochammad Hekamarta Fanani menjelaskan, edukasi ini bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, aktif, dan produktif.

Baca juga:
Pemkot Mojokerto Tetapkan Musrenbang Tematik dengan Prioritas 3 Hal Ini

"Kegiatan ini merupakan tindaklanjut komitmen bersama seluruh stakeholder dan masyarakat dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kota Mojokerto," jelasnya.

Menurut Heka, Pemkot Mojokerto dan masyarakat harus selalu bersinergi, berkoordinasi, bekerjasama baik lintas sektor, lintas kegiatan, lintas program yang terintegrasi untuk mewujudkan zero sunting di Kota Mojokerto.

"Ini dalam rangka mendukung program prioritas ibu Wali Kota Mojokerto, yang diharapkan tahun 2024 sudah tidak ada lagi anak stunting di Kota Mojokerto," tuturnya.

Turut dihadirkan sebagai Narasumber dalam kegiatan ini, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkesppkb) Kota Mojokerto dr. Farida Mariana M.Kes.

Baca juga:
Jadwal Layanan Publik di Mojokerto Selama Ramadan, Pj Wali Kota: Tetap Normal

Sebagai informasi, selama ini Pemkot Mojokerto terus berupaya menurunkan angka stunting melalui berbagai program, diantaranya GEMPA GENTING yang merupakan akronim Segenggam Sampah Gawe Atasi Stunting.

DASHAT yang merupakan akronim dari Dapur Sehat Atasi Stunting, serta CANTING GULO MOJO akronim dari Cegah Stunting Gerak Unggul Pemberdayaan Masyarakat Kota Mojokerto.

Melalui berbagai program tersebut, berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Balita Berbasis Masyarakat (EPPGBM) angka prevalensi stunting Kota Mojokerto tahun 2022 hanya tinggal 3,12 persen. (ADV)