jatimnow.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bojonegoro menyebut bahwa lumpur bercampur air disertai bau belerang yang muncul di Desa Jari, Kecamatan Gondang tidak berbahaya.
Kepala DLH Bojonegoro, Dandy Suprayitno mengatakan, kandungan PH dalam air dari semburan tersebut dalam batas normal.
Itu setelah pihaknya meninjau lokasi semburan untuk mengambil sampel guna diteliti, setelah mendapatkan laporan pada Selasa (11/4/2023).
"Hasil uji PH air didapatkan nilai 6,17 sampai 6,18. Jadi hasilnya untuk PH air masih dalam batas normal. Hasil tersebut dikategorikan normal, dikarenakan PH air netral adalah 7," terang Dandy, Rabu (12/4/2023).
"Untuk sampel yang diambil kemarin, dikirim ke laboratorium di Surabaya. Hasilnya lengkapnya kemungkinan akan keluar 12 hari lagi," tambahnya.
Baca juga:
Rumah Warga di Dua Desa Probolinggo Tergenang Banjir Bercampur Lumpur
Terkait bau belerang, Dandy menyatakan, kejadian itu sudah berlangsung sejak lama dan hal itu sudah dianggap biasa serta tidak dikeluhkan warga setempat.
"Semburan lumpur itu tidak hanya terjadi di lokasi itu (Desa Jari), namun ada beberapa titik lain yang tersebar di sekitar Gunung Pandan," bebernya.
Baca juga:
Semburan Lumpur Bercampur Gas Muncul di Bojonegoro
Masih kata Dandy, aktivitas alam tersebut juga tidak mempengaruhi kondisi lahan pertanian warga sekitar. Sawah di sekitar lokasi masih subur. Hanya saja di area kubangan lumpur tersebut yang kering.
"Daerah itu merupakan termasuk dalam kawasan migas yang disebut dengan Bloknona yang membentang mulai Bojonegoro bagian selatan, Jombang hingga Lamongan. Sebelumnya juga pernah dilakukan uji seismik di kawasan tersebut," pungkasnya.
URL : https://jatimnow.com/baca-57895-kata-dlh-soal-semburan-lumpur-di-gondang-bojonegoro