Pixel Codejatimnow.com

Hari Kemerdekaan, Bendera Merah Putih Gagah di Atas Perbukitan Blitar

Editor : Arif Ardianto  Reporter : CF Glorian
Salah satu bendera merah putih di perbukitan Blitar/Foto: Cf Glorian
Salah satu bendera merah putih di perbukitan Blitar/Foto: Cf Glorian

jatimnow.com - Banyak cara yang dilakukan oleh masyarakat untuk ikut andil dalam peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 73. Mulai dari aneka lomba hingga pelaksanaan upacara di lokasi tak lazim.

Di Kabupaten Blitar, upacara Hari Kemerdekaan RI ini dilakukan masyarakat di dua perbukitan serta di wilayah Gunung Kelud. Satu diantara ketiga tempat ini dikibarkan sang saka merah putih dengan ukuran 8x45 meter. Ini dilakukan di Bukit Gunung Pegat, Kecamatan Srengat. 

"Kami dari Djaran Dawok Rock Climbing (DDRC) bekerjasama dengan Pemerintah Desa Langon untuk mengadakan kegiatan ini. Bendera ini berasal dari hasil patungan masyarakat setempat, termasuk dengan para siswa-Siswi SMA PGRI Srengat," kata Ketua DDRC, Redi, Jumat (17/08/2018). 

Bendera ini dikibarkan oleh 17 pemanjat tebing. Di Kecamatan Srengat, upacara bendera di atas bukit juga dilakukan oleh muda-mudi dari Desa Selokajang. 

Para pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna Desa Selokajang itu menggelar upacara di atas bukit gunung Tumpuk. Selain sebagai peringatan Hari Kemerdekaan, upacara ini juga dimaksudkan untuk mengenalkan Gunung Tumpuk sebagai ikon wisata di desa tersebut. 

"Karena di sini juga terdapat Goa yang didukung dengan udara yang masih sejuk. Kami harap misi kami untuk mengenalkan Gunung Tumpuk sebagai lokasi wisata juga berhasil pada momen kemerdekaan ini," kata Ketua Karang Taruna Desa Selokajang, Afid Dwi Farhan Prabowo. 

Baca juga:
Pimpin Upacara HUT RI, Mas Ipin Sampaikan Pidato Kenegaraan Bung Karno

Di Lokasi terpisah, sebanyak seribu pendaki Blitar Raya juga menggelar upacara bendera. Upacara itu digelar di lokasi yang lebih tinggi, yakni di Gunung Kelud. Para pendaki baik tua maupun muda, tampak khidmat mengikuti upacara di atas ketinggian 1.731 Mdpl tersebut. 

"Kita hanya perlu memperingati tanpa perlu menumpahkan darah seperti para pejuang di zaman dulu," tegas koordinator kegiatan Harnoko.

 

Baca juga:
Tradisi Tirakatan 17 Agustus, Ini Lho Maknanya

Reporter: Cf Glorian 

Editor: Arif Ardianto