Pixel Codejatimnow.com

Ganjar Petakan Lumbung Suara di Jatim, Waspadai Kawasan Tapal Kuda

Editor : Aris Setyoadji  Reporter : Zain Ahmad
Safari politik Ganjar Pranowo di Surabaya.(Zain Ahmad/jatimnow.com)
Safari politik Ganjar Pranowo di Surabaya.(Zain Ahmad/jatimnow.com)

jatimnow.com - Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo memetakan strategi pemenangan suara di Pilpres 2024 dengan menyisir potensi lumbung suara.

Hal itu diungkapkan Ganjar saat menghadiri acara Konsolidasi PDIP Jawa Timur dalam rangka pemenangan Pilpres 2024 di Hotel Shangri-La Surabaya, Sabtu (6/5/2023).

Meski percaya diri dapat memenangkan pilpres jika melihat suara PDIP yang merata di sejumlah daerah di Jatim, Ganjar mengaku mewaspadai kawasan Tapal Kuda karena sebagai basis PKB.

Kawasan itu diantaranya Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Lumajang, Pasurun, Situbondo dan Probolinggo. Pasalnya, daerah ini merupakan basis Nahdlatul Ulama (NU) yang dipegang oleh Pondok Pesantren KH Hasan Genggong, Paiton dan Ponpes Sidogiri. Sementara Bondowoso sendiri juga merupakan daerah jaringan Habaib.

"Kita kumpulkan peta pemenangan PDIP yang dulu sampai sekarang pileg dua kali kita seperti apa coba, seperti apa nanti kita koreksi," ungkap Ganjar.

Hasil analisa potensi lumbung suara tersebut berkaca pada perolehan PDIP dengan Capres Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 lalu.

"Kita coba petakan, ketika saya masuk ke sana, saya pasti akan kulonuwun dengan panjenengan semuanya," katanya.

Sementara untuk wilayah Mataraman, Ganjar melihat suara PDIP masih menguasai karena meskipun kawasan ini mayoritas santri, namun bagian barat didominasi nasionalis.

"Santri dan Marhaennya sama. Ketemu. Dan bagian timur ini kulturnya nasionalis religius. Meskipun nasionalismenya dominan, namun ada pesantren besar Tambak Beras, Denanyar, Ploso, Rejoso, Kediri," sebutnya.

Gubernur Jawa Tengah ini menambahkan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) dan nasionalis bersatu untuk menaikkan suara di pilpres.

Baca juga:
Ganjar Pranowo Kobarkan Semangat Bongkar Kecurangan Pemilu di Jatim

Terbukti perolehan Jokowi meraup suara 53,17 persen pada 2014 dan mengalami kenaikan pada 2019 menjadi 65,79 persen di Jatim. Solidaritas NU dan nasionalis ini membuat goncangan suara Jokowi di Pilpres 2019.

"Ini kerja luar biasa," puji Ganjar.

Ganjar memproyeksikan 2024 mendatang, suara PDIP akan mengalami kenaikan sampai 10 persen. "Bisa kita naikkan nggak sampai 10 persen? Panjenengan sudah punya ilmunya," katanya kepada para undangan.

Ganjar mengatakan, Jokowi unggul di sekitar 556 kecamatan. Oleh karena itu, ia juga akan membagi target setiap kecamatan berkaca pada perolehan suara di Pilpres 2014 dan 2019.

"Basis suara merata di seluruh Jatim dan terjadi penebalan suara yang luar biasa 65-68 persen hampir seluruh Jatim. Inilah yang moralitas kita makin tinggi dan sudah bisa memenangkan itu," jelasnya.

Baca juga:
Respons Pakar Politik soal Ganjar Singgung Upaya Intimidasi Relawan

Ganjar juga telah memiliki peta strategi target untuk menentukan spasial dan tokoh di suatu daerah guna memenangkan pilpres. Peta kekuatan PDIP Jatim sendiri juga berbasis pada Pileg.

"Nanti saya akan minta update. Selagi partai masih konsolidasi, selagi Cawapresnya masih ditimbang-timbang, selagi kemarin partai PPP sudah datang menyampaikan maksud hatinya dan Bu Mega sudah menjawab dengan luar biasa hebat. Kita tenang dan diam. Kita konsolidasi kekuatan dengan baju dan lambang ini untuk kemenangan bareng-bareng," tegasnya.

Ganjar sendiri hari ini telah keliling ke beberapa tempat di Surabaya sebagai awal memulai safari di Jatim.

"Waktu tinggal sedikit, tugas kita tinggal satu, bekerja!," pungkasnya.