Pixel Code jatimnow.com

Mahasiswa Ubaya Lukis Wajah Abdul Malik Fadjar di Tumpukan Ribuan Buku

Editor : Aris Setyoadji   Reporter : Farizal Tito
Mahasiswa FIK Ubaya, Novia Norman Azzahra, melukis wajah Abdul Malik Fadjar pada ribuan tumpukan buku untuk memperingati Hari Buku Nasional 2023. (Elen for jatimnow.com).
Mahasiswa FIK Ubaya, Novia Norman Azzahra, melukis wajah Abdul Malik Fadjar pada ribuan tumpukan buku untuk memperingati Hari Buku Nasional 2023. (Elen for jatimnow.com).

jatimnow.com - Mahasiswa Fakultas Industri Kreatif Universitas Surabaya (FIK Ubaya), Novia Norman Azzahra, melukis wajah Abdul Malik Fadjar. Lukisan yang dibuat di tumpukan ribuan buku ini untuk memperingati Hari Buku Nasional 2023.

Karya tersebut dipamerkan di perpustakaan lantai 2, Kampus Ubaya Tenggilis, Surabaya, Selasa (16/5/2023).

Novia mengatakan, karya ini terinspirasi dari karya seni tumpukan buku yang ada di perpustakaan luar negeri. Lukisan di atas tumpukan buku dengan tinggi 2,5 meter dan lebar 3,85 meter ini dibuatnya dalam waktu dua hari.

Pembuatan dimulai dari menumpuk buku hingga mengecat. Sebelum menggambar, mahasiswa jurusan Desain Manajemen Produk ini membuat sketsa di gawai terlebih dahulu.

“Tantangannya adalah ketika menumpuk buku. Semua buku memiliki ukuran yang berbeda-beda sehingga dibutuhkan teknik yang tepat agar tumpukan tersebut tidak mudah jatuh,” ungkap Novi.

Wajah Abdul Malik Fadjar dilukis untuk memperingati jasanya sebagai pencetus Hari Buku Nasional di Indonesia pada tahun 2002. Abdul saat itu menjabat sebagai Menteri Pendidikan dalam Kabinet Gotong Royong periode Presiden Megawati Soekarnoputri.

Ia mencetuskan peringatan ini untuk meningkatkan minat baca dan literasi masyarakat di seluruh Indonesia yang saat itu masih tergolong rendah.

Baca juga:
Menteri ATR/BPN - PWNU Jatim Teken Kerja Sama Sertifikat Tanah Wakaf

Untuk itu, Abdul mengajak masyarakat Indonesia untuk meningkatkan minat baca sebab membaca bisa menambah pengetahuan perkembangan dunia modern. Hal inilah yang menjadi tujuan Novia dalam membuat karya lukisan di atas tumpukan buku.

"Kami berharap, melalui karya ini dapat memperkenalkan pencetus Hari Buku Nasional beserta gagasannya pada publik," imbuh lulusan SMAN 1 Surabaya itu.

Direktur Perpustakaan Ubaya, Amirul Ulum, S.Sos., M.IP. menyebut judul buku-buku ini beragam dan dari tahun terbit yang berbeda-beda. Semua buku tersebut merupakan buku milik perpustakaan Ubaya.

“Ada buku tahun 90an sampai terbitan lima tahun terakhir ini. Semua buku ini pernah dipakai sebagai bahan ajar di Ubaya,” jelasnya.

Baca juga:
Arus Peti Kemas TPS Naik 9,77 Persen Hingga Oktober 2024, Ekspor-Impor Tetap Stabil

Tak hanya memamerkan karya Novia, perpustakaan Ubaya juga mengadakan sejumlah kegiatan untuk menarik minat mahasiswa membaca buku. Acara tersebut antara lain mendonasi buku secara gratis ke pengunjung perpustakaan.

Selain itu, ada giveaway untuk peminjam dan pembaca buku, serta lomba video reels aktivitas di perpustakaan.

“Dengan ketersediaan buku, baik sesuai dengan disiplin ilmu ataupun pengembangan wawasan, karakter serta budaya, akan memperkaya pengetahuan pengunjung perpustakaan. Harapannya, ini menjadi salah satu pengingat dan penanda bahwa buku masih menjadi salah satu media untuk mendapatkan informasi yang valid,” pungkas Amirul.