Pixel Codejatimnow.com

Surabaya Tak Lolos Kategori Kota Smart City Versi IMD, Eri Cahyadi: Yang di Survei yang Mana?

Editor : Aris Setyoadji  Reporter : Ni'am Kurniawan
Eri Cahyadi (dok jatimnow.com)
Eri Cahyadi (dok jatimnow.com)

jatimnow.com - The Smart City Observatory oleh IMD World Competitiveness merilis daftar Smart City Index (SCI) 2023 atau indeks kota pintar di dunia.

Dari total 141 kota dari seluruh dunia yang diteliti, tiga kota di Indonesia masuk ke dalam daftar SCI 2023. Surabaya yang sebelumnya menyebut dirinya sebagai Kota Smart City malah justru tak masuk ke dalam daftar tersebut.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tak mempermasalahkan jika Kota Pahlawan tak masuk daftar Smart City versi IMD World Competitiveness Center.

Terlebih, pihaknya mengaku selama ini tidak pernah melihat ada tim penilai yang turun menanyakan ke Pemkot Surabaya.

"Sebenarnya yang kota smart city kalau dari (versi) Kementerian (Kominfo) ada Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Tapi yang sekarang masuk (versi IMD) Jakarta, Medan dan Makassar. Kita juga tidak tahu yang dinilai apa, juga tidak pernah ada turun untuk menanyakan di sini," kata Eri, Minggu (29/5/2023).

Eri pun mengakui jika pihaknya tak mempermasalahkan apabila Surabaya tak masuk daftar Smart City versi IMD. Baginya, tujuan hidup menjadi wali kota adalah bagaimana bisa membahagiakan warga Surabaya menggunakan digitalisasi.

Baca juga:
3 Tahun Eri Cahyadi-Armuji, Berikut Capaian Program dan Prestasinya!

"Tujuan hidup saya adalah ketika menjadi wali kota bisa membahagiakan warga Kota Surabaya menggunakan digitalisasi. Sehingga memotong mata rantai dan kedua mempercepat pelayanan publik. Itulah tujuan kita," ujarnya.

Apalagi, menurut dia, masuk atau tidaknya Surabaya ke dalam daftar smart city juga bisa tergantung dari tim penilai.

"Nanti kalau dikatakan lagi (Surabaya) smart city, ya smart city. Tergantung yang nilai kan, yang nilai mau survei di mana? Mau survei di Surabaya, mau survei di Makassar. Sama saja, Surabaya Bandung juga tidak masuk. Tapi apakah kita harus bertanya kenapa tidak masuk? Tidak. Tapi biarkan itu berjalan dengan sendirinya," tegasnya.

Baca juga:
Asrilia Kurniati Tantang Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya 2024

Berkaca dari daftar pemerintah daerah penerima penghargaan penanganan stunting terbaik di Indonesia. Saat itu, Surabaya juga tidak masuk ke dalam daftar kota terbaik dalam penanganan stunting. "Karena yang penting bukan pengakuan, tapi bisa terang (bermanfaat) buat umat," jelasnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengungkapkan, jika berdasarkan versi penilaian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Kota Pahlawan masuk dalam daftar smart city.

"Kementerian Kominfo juga sudah menilai bahwa Surabaya Smart City. Tapi ketika ada dari pihak luar negeri yang menilai kan kita tidak tahu, yang disurvei yang mana, yang mengarahkan ke daerah mana juga kita tidak tahu. Jadi kan tergantung," katanya.