Pixel Codejatimnow.com

Pemkab Lamongan Tunggu Kabar Kementerian PUPR tentang Bangun Ulang Stadion Surajaya

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Adyad Ammy Iffansah
Potret terkini Stadiun Surajaya Lamongan yang direkomendasi Kemenpupr untuk di bangun ulang. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)
Potret terkini Stadiun Surajaya Lamongan yang direkomendasi Kemenpupr untuk di bangun ulang. (Foto : Adyad Ammy Iffansah/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemkab Lamongan masih menunggu kabar dan info lanjutan dari Kementerian PUPR terkait rekomendasi bangun ulang Stadion Surajaya.

Hingga saat ini, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Lamongan belum mendapat kepastian terkait waktu bangun ulang Stadion Surajaya.

Kepala Dispora Lamongan, Erwin Sulistya Pambudi mengaku telah mendapat rekomendasi bangun ulang. Ia pun berharap agar markas tim Persela Lamongan itu segera di lakukan perbaikan secara menyeluruh.

"Informasi yang kami terima, Stadion Kanjuruhan Malang dulu yang bakal diperbaiki, setelah itu entah stadion mana lagi yang diperbaiki PUPR. Tapi harapan kami Surajaya," ungkapnya, Jumat (16/6/2023).

Sembari menunggu kepastian bangun ulang, Pemerintah Lamongan juga sudah melakukan pemeliharaan rutin dan mencoba memperbaiki sesuai rekomendasi PUPR.

Baca juga:
Video: Pembangunan Stadion Surajaya Lamongan Ditarget Rampung Akhir 2024

"Termasuk lampu, papan skor, ruang ganti, bench pemain, hingga rumput stadiun. Selain itu juga melakukan perbaikan pada beberapa titik yang kemarin disebut mengalami keropos," bebernya.

Erwin menyebut, Stadion Surajaya Lamongan sebenarnya masih layak dipakai untuk menggelar pertandingan. Fasilitas stadiun juga perlahan mulai tersentuh perbaikan.

Baca juga:
Proyek Stadion Surajaya dan JLU Lamongan Diharap Rampung Bersamaan

"Stadionnya masih sangat layak kok dijadikan sebagai tempat pertandingan. Tapi informasinya stadion ini direkomendasikan untuk diperbaiki secara total," terangnya.

Ditambahkan, untuk perbaikan stadion dibutuhkan dana tidak sedikit. Diperkirakan total pembiayaan pembangunan mencapai Rp250 miliar.