Pixel Codejatimnow.com

Sebelum Disembelih, Hewan Kurban di Banyuwangi ini Dirias

 Reporter : Erwin Yohanes
Kambing yang hedak disembelih
Kambing yang hedak disembelih

jatimnow.com - Ada yang unik disetiap peringatan hari Raya Idul Adha di Banyuwangi. Hewan kurban di Lingkungan Papring, Kelurahan Kalipuro, diperlakukan istimewa sebelum dipotong.

Usai salat Idul Adha, hewan kurban mulai dipajang di depan umum, yang sebelumnya dimandikan terlebih dahulu. Selanjutnya semua hewan kurban mulai dirias. Rangkaian bunga (kalung bunga) dan kain kafan dan lainnya menjadi bahannya.

"Tubuh sapi yang akan dipotong dibungkus dengan kain kafan. Kemudian diikat dengan tali benang tenun, biasa disebut Lawe atau Labay. Dan kalung bunga dikalungkan diantara kedua tanduk hewan kurban," jelas Asnoto, panitia kurban Lingkungan Papring, Rabu (22/8/2018).

Prosesi dilanjutkan dengan menyisir bagian rambut yang ada di dahi sapi atau kambing. Wajah sapi atau kambing juga tak luput dirias, dengan diberi bedak khusus. Lalu disisir lagi. Dan selanjutnya kaca cermin dihadapkan pada wajah kurban.

"Kemudian hewan kurban yang sudah dihias tersebut dirobohkan dengan kain kafan sekaligus bunga 7 rupa, lalu disembelih," tambahnya.

Namun sehari sebelum Hari Raya Idul Adha atau prosesi di atas dilakukan, orang yang diberi mandat sebagai tukang jagal, terlebih dahulu melakukan kenduri.

Baca juga:
Harga Telur, Ayam dan Bawang Masih Tinggi, Ini Penjelasan Pedagang Pasar di Kediri

"Acara selamatan mengundang beberapa perwakilan warga yang terdiri dari tokoh agama dan masyarakat, unsur pemuda dan RT/RW," lanjutnya.

Dalam kenduri, selain menu makanan, ada satu nampan berisi kaca cermin, sisir, tali katun, bedak, bunga 7 rupa dan kain kafan.

"Ya, sesuai dengan adat disini, kalau ada hewan kurban memang harus dilakukan ritual terlebih dahulu. Malamnya, kami siapkan bubur merah putih, lalu ada cermin, sisir, bedak dan kain kafan," bebernya.

Baca juga:
PKS Sebar 252.700 Paket Daging Kurban ke Warga Jawa Timur

Sementara, daging kurban didistribusikan pada masyarakat sekitar lokasi pemotongan. 

Reporter: Irul Hamdani

Editor: Erwin Yohanes