Pixel Codejatimnow.com

Oknum Perguruan Silat Bacok Pemuda Tulungagung saat Menambal Ban di Kediri

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Yanuar Dedy
Tiga dari 5 pelaku pembacokan dihadirkan saat rilis di Polres Kediri. (Foto : Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Tiga dari 5 pelaku pembacokan dihadirkan saat rilis di Polres Kediri. (Foto : Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sebanyak 5 oknum perguruan silat yang sempat akhirnya dibekuk Polres Kediri. Dia di antaranya masih di bawah umur. Mereka terlibat pembacokan pemuda di wilayah Ngasem dan Pagi, Kabupaten Kediri, Rabu dini hari lalu.

Kasatreskrim Polres Kediri AKP Rizkika Atmadha Putra, mengatakan ini berawal dari tantangan di grup-grup WhatsApp. Lima pelaku dari oknum perguruan silat ini kemudian mencari para penantang yang diduga dari perguruan lain di wilayah Ngasem.

Namun karena tak bertemu yang menantang, mereka kemudian melakukan sweeping bersama 50 rombongan lainnya.

"Tantangan itu diberikan dua titik di wilayah Ngasem, tapi karena penantang ini tak ada, akhirnya yang bersangkutan memaksa sweeping dengan 10-15 kendaraan roda dua," kata Rizkika, Senin (26/6/2023).

Saat sweeping itu, sekitar pukul 01.30 WIB mereka menemukan Elang Elgibran (22) pemuda asal Desa Balerejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung bersama teman-temannya saat menambal ban motor di Jalan Erlangga Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Salah satu di antara mereka menggunakan atribut dari perguruan silat lainnya.

Pelaku pun langsung menghampiri dan mengayunkan celurit yang disimpan di balik jaketnya. Elang pun jatuh terkapar dengan luka di paha kiri dan kanan serta punggung, selanjutnya dibawa ke RSUD SLG. Bukan hanya sabetan, pelaku juga menghantam korban dengan batu.

Baca juga:
Foto: Pesilat Menangis saat Sungkem pada Orang Tua

Tak hanya itu, sebelumnya mereka juga membacok Moh Nur Shodiq Mualifi (22) asal Desa Sukoanyar, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri di Desa Menang, Kecamatan Pagu.

Polisi pun langsung melakukan penyelidikan. Dibantu Polsek Ngasem dan Polsek Pagu, pihaknya berhasil mengindentifikasi pelaku dan menangkapnya secara terpisah, masing-masing dalam pelariannya.

“Ada yang satu orang kita tangkap di Surabaya, satu orang kita tangkap di Jombang, satu lagi di Sidoarjo, yang dua masih di bawah umur ini kita tangkap di kota (Kediri),” tambah Rizkika.

Baca juga:
Ratusan Pesilat di Lamongan Menangis Sungkem Orang Tua

Pelaku masing-masing, Mimbar Julianto (23) warga Wonosalam, Kabupaten Jombang yang ditangkap pertama di Surabaya. Ada Nanda Bellia Wibowo (18) asal Nganjuk, Bayu Aditya Firmansha (21) asal Desa Nanggungan Kayen Kidul, serta FAS (17) asal Dusun Kedung Gayam Jombang dan VFP (15) asal Desa Plosorejo, Kecamatan Gampengrejo.

Sebagai langkah antisipasi, Polres Kediri akan mengintensifkan patroli skala besar di jam-jam rawan. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan dinas-dinas terkait untuk mencegah para pemuda terlibat dalam aksi-aksi kejahatan ini.

“Kita akan mengintensifkan patroli skala besar di jam-jam rawan di wilayah Polres Kediri. Yang jelas kita juga akan libatkan semua unsur di Polres Kediri,” tandasnya.