Pixel Code jatimnow.com

Mas Bupati Arifin Dorong Gerakan Pangan Murah untuk Masyarakat Trenggalek Sering Digelar

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Bramanta Pamungkas
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat menghadiri launching Gerakan Pangan Murah. (Foto: Prokopim Trenggalek for jatimnow.com)
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat menghadiri launching Gerakan Pangan Murah. (Foto: Prokopim Trenggalek for jatimnow.com)

jatimnow.com - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mendorong Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk masyarakat sering digelar. Hal ini bertujuan untuk membantu meringankan beban hidup masyarakat ditengah mahalnya bahan-bahan kebutuhan pokok.

Menurutnya penyebab mahalnya kebutuhan pokok adalah distribusi yang cukup jauh sehingga menjadikan adanya biaya kompensasi yang ditanggung.

"Gerakan pangan murah sudah dilaunching. Saya bayangkan kalau distribusi kebutuhan pokok ini tidak terlalu jauh harganya juga pasti murah," ujarnya, Senin (26/6/2023).

Menurut Bupati yang akrab disapa Mas Ipin, banyak barang yang di-supplay dari Malang dan dari luar kota lainnya. Kompensasi distribusi ini yang membuat harga itu menjadi mahal.

Baca juga:
Uji Coba Makan Siang Bergizi, Bupati Trenggalek: Tidak Gratis Lho

Untuk menekan biaya tersebut, Mas Ipin sudah menyiapkan sejumlah skema. Diantaranya mengumpulkan para petani untuk dapat mengakses pasar lokal.

"Kita kumpulkan semua petani petani lokal yang selama ini tidak punya akses ke pasar. Coba diidentifikasi seperti kelompok wanita tani yang produksinya sayur. Kita sudah berhasil melakukan di tingkat ASN. Tunjangan beras ASN, kita belikan beras asli produksi dari petani Trenggalek," tuturnya.

Baca juga:
Jelang Masa Kampanye, Pasangan Petahana Trenggalek Ajukan Cuti

Pihak Pemkab Trenggalek juga akan melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi, untuk mengetahui jenis komoditas yang menyumbang angka inflansi. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi terjadinya kenaikan harga yang dapat menyulitkan warga.

"Coba nanti berkoordinasi, berkonfrontasi antara yang di hulu dan hilir. Terus kemudian mulai sekarang kita coba mengidentifikasi. Sudah sering kita melakukan kunjungan, sidak, seharusnya kita sudah bisa baca. Kalau mendekati momen tertentu biasanya yang naik itu apa, komoditasnya apa," pungkasnya.