Pixel Codejatimnow.com

Rekomendasi Kuliner Ikan Sembilang di Surabaya, Yuk Merapat ke Waroeng Joglo Merah Putih!

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Haryo Agus

jatimnow.com - Olahan Ikan Sembilang merupakan kuliner tradisional yang banyak disukai. Namun tak mudah mendapatkan kuliner khas Pantura ini. Waroeng Joglo Merah Putih, Surabaya menyajikan asem-asem Ikan Sembilang. Yuk merapat!

Ridho Iswanto, salah satu pengunjung menuturkan, sajian makanan Ikan Sembilang sudah jarang ditemui di berbagai daerah. Ketika pertama pesan, ia langsung teringat akan kampung halaman. Seperti masakan ibunya yang ada di rumah Lamongan.

“Kepala Ikan Sembilang paling favorit bagi saya, sensasi makan dengan daging di kepala ikan dan tulang yang maknyus,” katanya, Minggu (2/7/2023).

Manajer Waroeng Joglo Merah Putih Aan Haryono menuturkan, pihaknya mencoba untuk memunculkan kembali berbagai sajian kuliner nusantara legendaris bagi masyarakat. Ada banyak kekayaan kuliner yang ada di masyarakat dan semua itu ingin terus dilestarikan.

“Salah satunya olahan Ikan Sembilang. Kami mencoba untuk menghadirkan kesegaran Ikan Sembilang yang dipadu dengan rempah-rempah Nusantara,” katanya.

Ia melanjutkan, untuk menjaga cita rasa, pihaknya langsung mengambil Ikan Sembilang dari para nelayan.

Baca juga:
5 Resep Es Kekinian, Menyejukkan di Tengah Cuaca Panas Menyengat

“Sekaligus memperkenalkan olahan makanan dari vegetasi yang ada di tiap rumah-rumah seperti blimbing wuluh maupun asem Jawa,” jelas pria yang akrab disapa Dollah ini.

Selain dimasak asem-asem, Ikan Sembilang juga diolah menjadi pepes serta bothok yang memiliki citarasa nusantara lainnya.

“Daging Ikan Sembilang yang gurih dan padat memudahkan untuk diolah dengan berbagai masakan lainnya,” uca Dollah yang asli Gresik ini.

Baca juga:
6 Resep Kudapan Berbahan Buah, Lezat dan Menyehatkan

Olahan Ikan Sembilang, katanya, sengaja dibawa ke Surabaya untuk mengobati rasa rindu masyarakat urban yang berasal dari berbagai daerah.

Di Waroeng Joglo Merah Putih yang berada di Jl Ir Soekarno 678 Surabaya itu, rasa rindu akan kampung halaman dipertemukan.

“Karena setiap dari kita selalu memiliki kenangan, termasuk dalam rasa di lidah,” sambung dia.