Pixel Codejatimnow.com

Hilangnya Tulisan Mural Walikota Prob Korupsi di Tembok Rumah Warga Probolinggo Terkuak, Ini Jawabannya

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Mahfud Hidayatullah

jatimnow.com - Coretan di dinding atau mural bertuliskan "Walikota Prob Korupsi beli mobil mewah dan raja Salman 7 Dunia Disembunyikan Di Sumbertaman BIN" muncul misterius di salah satu tembok warga di Jalan Teuku Umar Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, akhinya hilang.

Kasatpol PP Kota Probolinggo, Pujo Agung Satrio, menilai tulisan itu berpotensi mengganggu ketertiban dan kondusivitas warga.

"Jadi saya perintahkan petugas menyikapi dan melakukan penghapusan agar tidak menimbulkan kegaduhan," katanya saat dihubungi jatimnow.com, Minggu (16/7/2023).

Baca juga:
Pj Bupati Bangkalan Disambut Demonstrasi di Hari Pertama Bekerja

Pujo juga menegaskan memberikan kritikan dan saran kepada pemerintah, sangat diperbolehkan. Namun melalui prosedur dan mekanisme yang ada.

"Bisa melalui surat atau lapor langsung,jangan sampai corat - coret tembok kayak gitu. Kelihatannya kurang baiklah. Selain itu, juga menggangu estetika keindahan kota," terang Pujo,

Baca juga:
KPK Kantongi Nama Calon Tersangka usai Geledah Pemkab Lamongan, Siapa Mereka?

Seperti diberitakan sebelumnya, dengan munculnya mural betuliskan "Walikota Prob Korupsi beli mobil mewah dan raja Salman 7 Dunia Disembunyikan Di Sumbertaman BIN" banyak mengundang perhatian pelintas jalan di jalur tersebut.

DPRD Surabaya Dihadiahi Celana Dalam hingga Obat Masuk Angin
Peristiwa

DPRD Surabaya Dihadiahi Celana Dalam hingga Obat Masuk Angin

"Kehadiran kami adalah yang kedua kali menanyakan hal yang sama, kapan bisa diagendakan, ternyata sampai hari oleh Komisi D belum diagendakan, jangankan diagendakan, rapat internal saja belum dilakukan," Ketua Kasgoro Jatim Yusuf Husni.

Pasar Buah Banyakan Terancam Proyek Jalan Tol Kediri-Kertosono
Peristiwa

Pasar Buah Banyakan Terancam Proyek Jalan Tol Kediri-Kertosono

“Kalau pas panen potensinya luar biasa, 75 pedagang full semua, pengirimannya bisa luar Kediri, luar Jawa Timur, bahkan sampai luar Jawa. Nah melihat potensi itu, jika nantinya ini akan dipakai pengembangan harus ada pengganti,” ujar Tutik Purwaningsih.