Pixel Code jatimnow.com

Bojonegoro Thengul Internasional Folklore Festival 2023, Sandur dan Kayangan Api Mendunia

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Misbahul Munir
Penampilan seniman Sandur Bojonegoro saat pentas bersama para peserta B-TIFF 2023. (Foto: Rizki for jatimnow.com)
Penampilan seniman Sandur Bojonegoro saat pentas bersama para peserta B-TIFF 2023. (Foto: Rizki for jatimnow.com)

jatimnow.com - Pemerintah Kabupaten Bojonegoro kenalkan kesenian Sandur dan destinasi wisata Kayangan Api sebagai daya tarik pariwisata kearifan lokal kepada para peserta delegasi 4 negara di acara Bojonegoro Thengul Internasional Folklore Festival (B-TIFF) 2023.

Empat delegasi negara tersebut, Slovenia, India, Uzbekistan, dan Meksiko. Selain itu, juga terdapat para mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogjakarta yang tergabung dalam Rampoe Aceh mewakili Indonesia.

Pada rangkaian kegiatan B-TIFF 2023 ini, mereka disuguhi kesenian Sandur yang merupakan jenis teater kolosal tradisional yang populer di Kabupaten Bojonegoro - Tuban. Sekaligus berkeliling dalam wisata Kayangan Api (api abadi) yang berada di Desa Sendangrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro.

Nuansa kearifan lokal begitu kental terasa. Saat peserta tiba disambut dengan ritual membakar kemenyan ditemani alunan musik gending Jawa. Tarian jaranan menjadi pemandu para peserta mengelilingi wisata Kayangan Api.

Bupati Bojonegoro, Anna Muawannah mengungkapkan, Sandur Bojonegoro ini sudah masuk di Balai Pengelolaan Taman Budaya (BPTB) dan bahasa yang digunakan juga bahasa Jawa. Di dalamnya terdapat cerita rakyat yang dipadukan dengan beberapa lawakan.

“Mungkin untuk masyarakat luar yang belum mengetahui, mestinya agak bingung dengan cerita yang dibawakan dalam Sandur kolosal. Padahal, di dalamnya terdapat cerita rakyat yang kembali diolah dan dicampur dengn sejumlah jokes atau lawakan,” ungkap Bupati Anna, Rabu (25/7/2023) malam.

Sandur, menurut Bupati Anna, dibawakan dengan tutur bahasa lagam khas Jawa Bojonegoro yang memuat nilai-nilai di dalamnya seperti nilai edukatif, nilai moral, nilai keindahan, nilai religius, nilai hiburan dan nilai seni.

Anna berharap dengan pergelaran ini dapat menumbuhkan daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara untuk singgah di Kabupaten Bojonegoro.

“Kalau dari alur cerita lebih mengedepankan kebudayaan dan kesenian masyarakat,” jelasnya.

Sekadar diketahui pada gelaran Sandur ini menyuguhkan cerita kearifan masyarakat Bojonegoro saat ini yang di perankan oleh 5 lakon pakem, antara lain Germo, Cawik, Balong, Pethak, dan Wak Tangsil.

Selain dinikmati oleh para peserta delegasi negara, nampak masyarakat sekitar lokasi wisata Kayangan Api juga hanyut menikmati pementasan Sandur ini.