Pixel Codejatimnow.com

Harga Gabah di Bojonegoro Melambung, Serapan Bulog Menurun

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Misbahul Munir
Kepala Kancab Bulog Bojonegoro Sugeng Hardono. (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)
Kepala Kancab Bulog Bojonegoro Sugeng Hardono. (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

jatimnow.com - Serapan gabah kering panen (GKP) dari petani di Kabupaten Bojonegoro cenderung menurun. Bulog setempat menyebut hal itu disebabkan tingginya harga serta minimnya panen di musim ini.

Data dari Bulog Bojonegoro, serapan gabah kering panen saat ini mencapai 17.800 ton. Rata-rata serapan setiap hari mencapai 50 sampai 100 ton per hari.

"Jumlah serapan itu cenderung menurun dibandingkan data minggu lalu yang lebih dari 100 ton per hari," ungkap Kepala Kantor Cabang Bulog Bojonegoro Sugeng Hardono, Senin (31/7/2023).

Menurut Sugeng, serapan tersebut menurun disebabkan beberapa faktor diantaranya karena minimnya panen padi di tingkat petani sehingga menyebabkan harga yang melambung tinggi di atas harga pokok penjualan (HPP).

Baca juga:
Semringah Petani Padi di Banyuwangi

"Harganya gabah kering panen saat ini di pasaran berkisar Rp6.200 sampai Rp6.400 per kilogram. Tingginya harga tersebut karena minimnya panen di musim ini," bebernya.

Meski begitu, lanjut Sugeng pihaknya terus melakukan pengadaan dengan menggandeng dinas terkait, Gapoktan serta mitra Bulog untuk menambah stok.

Baca juga:
Harga Gabah Turun Jelang Panen Raya, Ini yang Dilakukan KTNA Jatim

"Bulog Bojonegoro menargetkan hingga bulan Desember serapan gabah mencapai 30 ribu ton, hingga saat ini pabrik MRMP masih terus produksi," tambahnya.

Sekadar diketahui, harga pokok penjualan (HPP) untuk harga pembelian GKP ditingkat petani mencapai Rp4.550 per kilogram, harga ditingkat penggilingan Rp4.650 per kilogram, harga gabah kering giling Rp5.700 per kilogram, sementara harga jual beras medium Bulog Rp9000 per kilogram.