jatimnow.com - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa melepas ekspor test market produk UMKM senilai Rp1,5 miliar saat membuka Pameran the 10th Koperasi UKM (KUKM) Expo 2023 di Grand City Surabaya.
Test market dikirim ke tiga negara yakni ke Arab Saudi, Malaysia, dan Singapura.
Khofifah mengatakan, ekspor test market ini merupakan salah satu upaya untuk percepatan UMKM Jawa Timur naik kelas. Sekaligus untuk meyakinkan bahwa ekspor itu mudah, utamanya bagi para pelaku UMKM.
Menurutnya, ekspor menjadi penting sebagai usaha perluasan pasar. Itulah mengapa Pemerintah Provinsi Jawa Timur senantiasa memfasilitasi upaya tersebut dengan berbagai program seperti Misi Dagang.
Dari hasil visit market ke beberapa negara, ditemukan beberapa produk makanan dan minuman yang perlu diuji oleh pasar. Maka dari itu, pelepasan ekspor ini merupakan test market yang diharapkan dapat membuka peluang lebih besar ke produk UMKM lain.
"Jadi UMKM dan usaha skala besar harus diteruskan, tapi yang kecil juga harus disemangati agar bersama-sama mereka menjadi bagian yang yakin bahwa mereka punya harapan untuk naik kelas," kata Khofifah dalam siaran resminya, Sabtu (12/8/2023).
Baca juga:
Mendag Lepas Ekspor Krupuk dan Sambal Sidoarjo, Nilainya Capai Rp9 M
Dukungan pemerintah ini, lanjut Khofifah, juga telah dibuktikan dengan penghargaan KUR Award yang diberikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada 9 Agustus 2023. Pemprov Jatim berhasil meraih penghargaan terbaik kedua dalam kategori strategi pencapaian penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2022.
"Jadi realisasi KUR di Jatim tahun 2022 mencapai Rp 64,11 triliun dan disalurkan untuk 1,8 juta UMKM. Ini meningkat sekitar Rp 14,08 triliun dari 2021 yang berada di angka Rp 49,22 triliun untuk 1,6 juta UMKM," jelasnya.
Baca juga:
Hasil Panen Kubis Warga Binaan Lapas Kelas I Malang Diekspor ke Taiwan
Lebih jauh, Khofifah mengajak segenap lapisan masyarakat dan stakeholder untuk terus meningkatkan sinergitas. Sebab, UMKM secara konsisten terus menjadi backbone bagi perekonomian Jawa Timur.
"Kontribusi UMKM sekarang ini 58,36% terhadap PDRB Jatim. Pertumbuhan ekonomi kita q-on-q adalah 2,66%, sedangkan y-on-y adalah 5,24%. Pertumbuhan ekonomi Jatim di atas nasional dan tertinggi di Pulau Jawa. Month-to-month inflasi di 0,15%, jauh lebih rendah dari inflasi nasional," pungkasnya.