Pixel Codejatimnow.com

Harga Beras di Surabaya Naik, Diduga Dipicu Pupuk Bersubsidi Langka

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Haryo Agus
Pedagang Beras di Jalan Manyar Sabrangan Surabaya, Adjie mengaku kenaikan harga beras sudah berlangsung selama seminggu terakhir. (Foto: Haryo Agus/jatimnow.com)
Pedagang Beras di Jalan Manyar Sabrangan Surabaya, Adjie mengaku kenaikan harga beras sudah berlangsung selama seminggu terakhir. (Foto: Haryo Agus/jatimnow.com)

jatimnow.com - Harga Beras di sejumlah daerah di Jawa Timur mengalami kenaikan. Begitu juga harga beras di Surabaya. Kenaikan harga beras rata-rata Rp 1.000.

Pedagang Beras di Jalan Manyar Sabrangan Surabaya, Adjie mengatakan jika kenaikan harga beras sudah berlangsung selama seminggu terakhir. Namun kenaikan yang sangat tinggi terjadi sebelum harga BBM naik dan setelah itu berangsur stabil.

"Sebelum BBM naik itu kan beras naik sekitar Rp2.000 sampai Rp3.000 habis itu stabil. Seminggu ini naik lagi sekitar Rp1000 per kilogram. Rata-rata paling murah sekarang Rp12.500 sampai Rp13.000 itu yang beras kualitas medium. Untuk kualitas super sekitar Rp14.000 sampai Rp16.000," kata Adjie, Kamis (24/08/2023).

Harga beras di toko milik Adjie rata-rata paling murah sekarang Rp12.500 sampai Rp13.000 itu yang beras kualitas medium. Untuk kualitas super sekitar Rp14.000 sampai Rp16.000.

Akibat dari naiknya harga beras, membuat penjualan Adjie menurun. Jika sebelum harga naik, Adjie mampu menjual beras 500 kilogram hingga satu ton perhari. Namun setelah harga naik, Adjie hanya menjual beras sebanyak 250 kilogram per hari.

Baca juga:
Harga Beras Tinggi, Inflasi di Kabupaten Tulungagung 2,6 Persen

"Mungkin pembeli masih kaget, ketika tanya kok harganya segitu, terus pergi mungkin cari harga yang agak miring," ungkapnya.

Adjie mengatakan, kenaikan harga beras disebabkan oleh kelangkaan pupuk bersubsidi untuk petani. Selain itu, faktor musim kemarau berkepanjangan juga menjadi faktor naiknya harga beras.

"Mungkin karena pupuk subsidi langka ya, kalaupun ada itu yang tidak subsidi dan harganya mahal. Ini panas juga berpengaruh. Banyak lahan pertanian yang kekeringan akibat tidak kebagian air irigasi," ucapnya.

Baca juga:
DPRD Jatim Sebut 2 Hal Ini jadi Solusi Tekan Naiknya Harga Beras, Apa Itu?

Untuk harga minyak juga mengalami kenaikan, namun tidak begitu signifikan. Harga minyak subsidi sebelumnya Rp13.400 sekarang menjadi Rp14.000

"Harga telur sekarang sudah turun. Sebelumnya kan Rp31.000, sekarang sudah Rp27.000," pungkasnya.