Pixel Code jatimnow.com

Harga Beras Naik, Bulog Tulungagung Gencarkan Penjualan Beras SPHP

Editor : Bramanta  
Foto: Warga membeli beras SPHP di gudang Bulog (Bramanta/jatimnow.com)
Foto: Warga membeli beras SPHP di gudang Bulog (Bramanta/jatimnow.com)

Harga Beras Naik, Bulog Tulungagung Gencarkan Penjualan Beras SPHP di Sejumlah Titik

jatimnow.com,- Harga beras di Tulungagung mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Saat ini harga beras medium di pasar menembus angka Rp 14 ribu per kilogram. Padahal biasanya harga beras medium berkisar antara Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu per kilogram. Pihak Bulog melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras di pasar. Mereka menggencarkan penjualan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di beberapa titik.

Pimpinan Cabang Bulog Tulungagung, Yonas Haryadi Kurniawan mengatakan pihaknya bergerak cepat dengan menggencarkan Program penjualan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di berbagai titik. Program ini mulai dilaksanakan sejak Minggu lalu dengan melibatkan banyak pihak.

“Program SPHP kita lakukan di beberapa titik, kami fokus sebar di outlet yang kami miliki, yakni gudang Bulog, kantor cabang, serta lokasi lainnya, termasuk melalui PT Pos Indonesia yang sudah menjalin kerjasama di tingkat pusat, kita juga lewat gerakan pangan murah bersama Dinas Ketahanan Pangan (DKP), serta Toko Pangan Kita yang ada di pasar,” ujarnya, Rabu (23/7/2025).

Target distribusi beras SPHP untuk wilayah kerja Bulog Cabang Tulungagung yang mencakup Blitar, Kota Blitar, Tulungagung, dan Trenggalek ditargetkan mencapai 9.000 ton hingga akhir Desember 2025.

Baca juga:
Dalam 6 Bulan Terakhir, Produksi Sampah di Tulungagung Capai 20 Ribu Ton

“Kami distribusikan sesuai aturan. Baik di pasar, outlet BUMN, maupun di gudang Bulog sendiri. Satu outlet biasanya kami sediakan 500 kilo hingga 1 ton. Kalau stok habis dan permintaan banyak, tentu akan kita tambah,” lanjutnya.

Yonas juga mengakui, penyebaran informasi soal program ini masih belum merata. Akibatnya, banyak masyarakat yang belum mengetahui adanya beras murah SPHP di outlet-outlet resmi.

“Dari awal pelaksanaan ini sebenarnya respons sudah lumayan bagus. Tapi karena info belum tersebar luas, masih ada yang belum tahu, maka dari itu kita buka lapaknya di pinggir jalan, depan gudang dan kantor kita,” tuturnya.

Baca juga:
Pindah ke Tulungagung, Sukowinarno Berjanji Tingkatkan PAD

Terdapat ketentuan khusus dalam program ini. Setiap warga yang membeli wajib menunjukkan KTP, dengan batas maksimal pembelian 2 pack berisi 5 kilogram beras per orang. Dengan program ini, diharapkan harga beras di pasaran bisa kembali stabil, sehingga masyarakat tidak semakin terbebani di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok.

“Harga eceran tertinggi (HET) kami tetapkan di angka Rp 12.500 per kilogram. Kami tegaskan outlet resmi seperti Kantor Pos tidak boleh menjual di atas HET,” pungkasnya.