jatimnow.com - Petani bawang merah di Kabupaten Bojonegoro gigit jari lantaran harga bawang terus turun jelang masa panen. Turunnya harga bawang itu diduga imbas dari panen raya di Kabupaten.
Hal itu diungkapkan oleh Solikan (58) salah satu petani bawang merah asal Desa Sendang Agung Kecamatan Sumberrejo Kabupaten Bojonegoro. Ia menyebut saat ini harga bawang merah di tingkat petani berkisar Rp11.000 - Rp12000 per kilogram.
"Informasinya sekarang di Nganjuk lagi panen raya, harganya sekarang anjlok sekitar Rp11000 sampai Rp12000 per kilogram, di sana (Nganjuk) saja cuma segitu harganya. Daerah sekitarnya juga kena imbas," ujarnya pada jatimnow.com, Sabtu (26/8/2023).
Harga jual yang murah tersebut membuat Solikan hanya bisa gigit jari sambil mengatur siasat agar tidak merugi. Jika masa panen nanti harga masih anjlok, maka ia berencana akan menjual bawang merah untuk bibit hingga dijual keliling.
"Sekarang harga bawang merah penjual keliling cuma Rp13.000 sampai Rp15.000 ribu, mestinya harga kulakan dari petani jauh di bawahnya, kan rugi kita (petani)," jelasnya.
Baca juga:
5 Trending Topik Pekan Ini, Nomor 1 Bisa Jadi Contoh Caleg Lainnya
"Bayangkan mas, untuk keperluan bibitnya saja satu kuintal (100 kilogram) keluar uang sekitar Rp5 juta, belum termasuk pupuk, obat pertanian, pompa air, tenanga perawatan belum di hitung," sambungnya.
Lebih lanjut, Solikan mengungkapkan bahwa pada musim ini para petani bawang merah terancam yang merugi karena jebloknya harga. Keadaan ini berbanding terbalik dengan musim sebelumnya yang selalu mendapat untung meski hasil panen kurang begitu bagus.
Baca juga:
Sembako Naik, Warga Carok Massal di Bangkalan
"Biasanya kalau harga stabil per kilogramnya minim masih Rp18.000 paling mahal kemarin Rp25.000. Kalau dijual untuk bibit bisa Rp35.000 sampai Rp50,000 paling mahal," pungkasnya.