Pixel Codejatimnow.com

Pencemaran Sumur di Tempurejo Kian Parah, Air Bau Pertalite dan Terbakar saat Disulut Api

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Yanuar Dedy
Kondisi pencemaran sumur di Tempurejo Kota Kediri. (Foto-foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Kondisi pencemaran sumur di Tempurejo Kota Kediri. (Foto-foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pencemaran air sumur di rumah warga RT 5 RW 2 Kelurahan Tempurejo, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri semakin parah. Permukaan air mengental, kotor dan berbau. Bahkan terbakar saat disulut api.

Salah satunya di rumah Sulastri. Sejak sore kemarin dia melihat air di sumur rumahnya semakin keruh dan mengental di bagian permukaannya. Dia juga mencium bau air yang menyengat serupa bau minyak.

"Saya tidak mau menuduh tapi baunya ya seperti itu, seperti minyak,” kata Sulastri, Sabtu (9/9/2023).

Kondisi yang sama juga dirasakan oleh Ketua RT 5 RW 2 Abdulloh Mubarok. Dia bahkan menyebut bau air sumur itu serupa Pertalite. Dia meyakini itu karena saat ia coba menyulut air dengan api, langsung terbakar.

“Baunya seperti BBM Pertalite. Berminyak, lengket,” kata Mubarok.

Mubarok mengatakan hal ini sudah terjadi sejak sebulan terakhir. Total ada 14 sumur di lingkungannya mengalami pencemaran ini.

Untuk keperluan minum dan mandi cuci kakus, sementara warga hanya mengandalkan droping air dari DLHKP dan PDAM Kota Kediri. Setiap pagi dan sore, instansi itu bergantian mengirimkan air untuk warga. Ada 10 tandon isi 400 liter dan 4 tandon berisi 200 liter.

Baca juga:
Kembali Buka, Warga Minta Komitmen SPBU Tempurejo Kediri soal Normalisasi dan Kompensasi

15 hari terakhir warga juga mendapatkan bantuan air galon dari SPBU di sekitar lokasi. Namun per kemarin bantuan itu dihentikan tanpa keterangan.

“Detik kemarin itu sudah dihentikan,” terang Mubarok.

Hari ini Pemerintah Kota Kediri bersama kepolisian kembali mengambil sampel air yang semakin keruh. Mereka juga masih menunggu hasil uji laboratorium dari Institus Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya yang sebelumnya sudah diambil sampel.

“Ini sudah terjawab sekarang pencemaran, semakin kental, semakin kentara. Nanti dilihat zat di dalamnya apa lalu akan dicari sumber ininya (pencemaran) dimana. Apakah benar di belakang, di depan atau dimana,” kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar yang juga turut meninjau ulang pencemaran hari ini.

Baca juga:
Warga Tikung Lamongan Numpang Mandi di Kantor, Sumure Garing Lur!

“Saya meyakini tapi saya bukan ahli, bisa jadi tumpahan ini, pencemaran ini terjadi sudah lama, makanya sudah kemana-mana. Tapi untuk memastikan kita butuh ahlinya, orang-orang di ITS yang sudah bekerjasama sama kita,” tambahnya

Meski demikian, Mas Abu tak ingin berspekulasi terkait penyebab pencemaran ini namun jika benar dugaan dari SPBU di sekitar lingkungan ini, pihaknya akan menghentikan operasionalnya dan meminta pengelola melakukan perbaikan.

“Sementara ini kita belum tahu apakah dari sana dari sana, masih praduga. Nah dugaannya bisa dari SPBU dari galian bisa dari mana-mana. Nah besok minggu depan ini akan kita cek bersama ITS, kalau memang dari SPBU ya SPBUnya ditutup, diperbaiki sampai beres baru dia boleh operasional lagi,” tandasnya.