Pixel Codejatimnow.com

Makin Meluas, Kini 12 Kecamatan di Pacitan Dilaporkan Alami Krisis Air Bersih

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
Dropping air di Pacitan oleh Bupati Indrata Nur Bayu Aji (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Dropping air di Pacitan oleh Bupati Indrata Nur Bayu Aji (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Bencana kekeringan di Pacitan, dilaporkan makin meluas. Dari 12 kecamatan di Kota 1001 Goa ini hanya 1 Kecamatan yang belum melaporkan kekeringan.

Padahal sepekan lalu, yang resmi melaporkan dampak kemarau panjang itu baru 6 kecamatan. Saat ini naik hampir 2 kali lipat.

“Dengan kata lain, hanya 1 kecamatan yang belum melaporkan kekeringan,” ujar Kasie Kedaduratan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Radite Surya Anggono, Jumat (15/9/2023).

Radite mengatakan, yang belum melaporkan kekeringan adalah Kecamatan Tulakan. Sedangkan 11 kecamatan yang melaporkan krisis air bersih adalah Kecamatan Pacitan, Donorojo, Punung, Arjosari, Bandar, Kebonagung, Nawangan, Sudimoro, Tegalombo, Ngadirojo, Pringkuku.

"Dari 11 wilayah kecamatan tersebut, 31 desa 90 dusun telah mengajukan bantuan pasokan air bersih setiap hari," kata Radit.

Data yang masuk ke BPBD, jumlah warga terdampak yang sebelumnya 7.412 jiwa atau 2.026 Kepala Keluarga (KK), kini menjadi 15.949 jiwa atau 7.277 KK.

Baca juga:
Truk Tangki BPBD Ponorogo Rusak jadi Kendala Dropping Air Bersih, Waduh...

"Kami melakukan antisipasi jangka pendek dengan melakukan dropping air. Kemudian jangka panjang bakal ada program pipanisasi," terangnya.

Dia mengklaim dropping air setiap hari. Satu hari tidak hanya satu desa saja tetapi beberapa desa. Satu desa juga tidak hanya sepekan sekali. Tetapi dijadwalkan beberapa hari sekali.

“Satu kali dropping air BPBD Pacitan membawa 4000 liter sampai 8000 liter. Kami mempunyai 4 kendaraan truk untuk dropping air,” urainya.

Baca juga:
Datangi Pamekasan, Prabowo Resmikan 12 Titik Air

Menurutnya, 4 kendaraan, dengan muatan yang berbeda. Ada 4.000 liter, 2.000 liter, 6.000 liter maupun 5.000 liter.

Dia mengatakan mungkin kekeringan di Pacitan akan panjang. Seperti prediksi BMKG, awal musim kekeringan pada bulan Mei sampai Agustus 2023 ini. Kemudian masuk puncak musim kemarau.

“Makanya September ini banyak yang semakin meminta dropping air bersih. Nanti Oktober kita masih mengalami kekeringan kalau prediksi BMKG,” pungkasnya.