Pixel Code jatimnow.com

Pasar Buah Banyakan Terancam Proyek Jalan Tol Kediri-Kertosono

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Yanuar Dedy
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih saat di Pasar buah Banyakan. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih saat di Pasar buah Banyakan. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pasar Buah Banyakan di Kabupaten Kediri barat terancam proyek pembangunan jalan tol Kediri-Kertosono.

Beberapa waktu lalu, Pemerintah Kabupaten Kediri bersama Jasa Marga dan tim pembebasan lahan proyek Jalan Tol Kediri-Kertosono telah melakukan meninjauan lokasi.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih membenarkan hal tersebut. Menurut Tutik, tinjau lokasi ini tak lepas dari adanya wacana proyek yang akan berimbas pada Pasar Buah Banyakan ini.

“Kalau pas panen potensinya luar biasa, 75 pedagang full semua, pengirimannya bisa luar Kediri, luar Jawa Timur bahkan sampai luar Jawa. Nah melihat potensi itu, jika nantinya ini akan dipakai pengembangan harus ada pengganti,” ujar Tutik Purwaningsih, Selasa (26/9/2023).

Tutik menegaskan, Pasar Buah Banyakan Kabupaten Kediri ini terbilang cukup berpotensi untuk memasarkan sumber kekayaan hasil bumi di Kabupaten Kediri.

Baca juga:
Serahkan Sertifikat PTSL di 2 Desa, Pemkab Kediri Beri 3 Pesan Penting

Oleh karena itu, relokasi tempat baru nantinya merupakan hal yang sangat penting. Bahkan, harus bersifat representatif, untuk mendukung kawasan maju di wilayah barat sungai. Terlebih dengan berdirinya Bandara Dhoho Kediri hingga stadion baru Gelora Daha Jayati, maka akan semakin mendukung berdirinya pasar buah yang baru nantinya.

“Mas Dhito (Bupati Kediri) sendiri luar biasa sekali dalam rangka memberdayakan semua elemen terkait dengan petani mangga, kemudian potensi yang di barat sungai seperti apa, harus betul-betul kita siapkan,” tegas Tutik.

Baca juga:
Pemotor Arogan Penantang Duel Perwira Polisi di Kediri Dievakuasi Satpol PP, Ternyata…

“Termasuk, kalau nanti ini dipakai betul-betul, harus ada pasar pengganti bahkan kalau bisa dibuatkan yang betul-betul representatif,” tandasnya.