Pixel Codejatimnow.com

Terkena Benang Layang-layang, Bocah SD di Ponorogo Alami Gangguan Penglihatan

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
Mata sebelah kiri diperban akibat terkena layang-layang (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Mata sebelah kiri diperban akibat terkena layang-layang (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - DS (7) siswa kelas 1 di Ponorogo saat ini hanya bisa bermain-main di rumah. Bagaimana tidak kondisi matanya sebelah kiri diperban.

Ini akibat terkena tali layang-layang saat melihat festival layang-layang di Sirkuit Ban Bunder, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo 2 pekan lalu.

Niat mencari hiburan, warga Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, DS berujung masuk ke rumah sakit (RS) hingga harus operasi.

Saat ini DS pun tidak bisa melihat secara sempurna seperti sedia kala. Sebelumnya, hidungnya juga dioperasi oleh dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo.

“Kena bolah (tali/benang) layang-layang waktu lihat festival layang-layang kemarin,” ujar DS ketika diwawancara jatimnow.com, Senin (2/10/2023).

Bapak korban, Sumawan mengaku tidak menyangka anak bungsunya akan mengalami hal seperti ini. Saat itu, anaknya mengajak melihat festival layang-layang yang tak jauh dari rumahnya.

Dia juga masuk ke lokasi dengan membayar uang Rp10 ribu. Dia menuturkan melihat festival layang-layang di pinggir. Sedangkan DS bermain bersama teman-temannya.

“Kurang lebih 30 menit, tiba-tiba ada layang-layang lepas dan terkena anak saya. Terkena layang-layang dan benangnya. Saya langsung lari dan menggendong anak saya ke rumah sakit,” kata Sumawan.

Oleh panitia, saat itu dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Darmayu. Sayang, di RSU Darmayu itu tidak bisa ditangani dan dibawa ke RSUD dr Harjono.

Baca juga:
Ngalap Berkah, Warga Kepatihan Ponorogo Rebutan Tumpeng Porak

Di tengah kekalutan, dia mengklaim pihak panitia hanya mengantar ke RS. Selebihnya ditemani sebentar dan meninggalkan dirinya dengan DS di RSUD dr Harjono.

“Ditinggal begitu saja tidak ada yang mengurus dari panitia,” jelas Sumawan.

Menurutnya, saat di rumah sakit sangat kacau. Dimana DS merasa pusing dan terus mengeluarkan darah. Bahkan muntah darah juga. Setelah dilakukan foto rontgen tulang hidungnya patah.

“Disuruh operasi, saya juga manut disuruh operasi bagian hidung,” terangnya.

Baca juga:
Oknum Perangkat Desa jadi Tersangka Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo

Tidak berhenti disitu, rupanya bagian mata DS juga terluka. Saat ini kondisinya jauh lebih baik daripada sebelumnya.

“Mata sebelah kiri agak juling. Padahal sebelumnya tidak apa-apa. Keluhan penglihatan berkurang, ada keluhan konsul lagi,” terangnya.

Menurutnya, saat ini DS akan dioperasi. Namun tidak di Ponorogo. Lantaran pihak RSUD dr Harjono Ponorogo merujuk ke rumah sakit di Yogyakarta.

“Semoga saja pihak panitia mau bertanggungjawab penuh,” pungkasnya.