Pixel Codejatimnow.com

Bocah SD Terkena Tali Layang-layang di Ponorogo, Ketua Panitia Festival: Kami Tidak Lepas Tanggung Jawab

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
DS saat bermain di rumah dengan teman-temannya (Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
DS saat bermain di rumah dengan teman-temannya (Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Panitia festival layang-layang buka suara perihal DS yang terluka akibat terkena benang layang-layang saat menonton festival 2 pekan lalu.

Bocak SD kelas 1 Ponorogo itu mengalami luka di hidung dan mata. Lantaran terkena benang layang-layang saat menonton Festival di lapangan Sirkuit Ban Bunder, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo.

Warga Desa Japan, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo ini seketika dilarikan ke rumah sakit (RS). Sampai di rumah sakit, korban penuh luka. Bahkan muntah darah akibat terkena benang layang-layang.

“Kami sudah tanggung jawab. Tidak lepas tanggung jawab,” ujar Ketua Panitia Festival Layang-layang di Ponorogo, Bayu Mardianto, Selasa (3/10/2023).

Bayu mengaku tidak lepas tanggung jawab itu ditandakan dengan dirinya sudah ke rumah sakit umum daerah (RSUD) dr Harjono bersama panitia lainnya.

Pun keesokan harinya dia kembali ke RSUD dr Harjono. Dia menyatakan bahwa korban sudah tercover BPJS karena orang tuanya abdi negara.

Baca juga:
Bupati Ponorogo Batalkan Uji Coba Jalan Searah di Segi 8 Emas, Sebabnya?

“Korban sudah tercover BPJS Kesehatan. Orang tuanya kan ASN. Jadi kami memberi sumbangan Rp 1 juta. Itu bentuk tanggung jawab kami,” kata Bayu kepada jatimnow.com

Menurutnya, antara pihak panitia dan korban telah dimediasi. Dia menginginkan untuk kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan dulu.

“Kita ketemu, kekeluargaan dulu. Intinya besaran berapa dirapatkan dulu. Kami bertanggung jawab untuk korban,” pungkasnya,

Baca juga:
Mitos Gunung Pegat Ponorogo, Calon Pengantin Ada yang Berani Melanggar?

Sebelumnya, DS (7) siswa kelas 1 di Ponorogo terkena tali layang-layang saat melihat festival layang-layang di Sirkuit Ban Bunder, Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo 2 pekan lalu. Warga Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, DS, pun harus dirawat di rumah sakit (RS) hingga menjalani operasi.

Saat ini, DS pun tidak bisa melihat secara sempurna seperti sedia kala. Hidungnya juga dioperasi oleh dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Harjono Ponorogo. Kini DS hanya bisa bermain-main di rumah.