Pixel Codejatimnow.com

Buntut Tarikan Sumbangan di SMP Negeri 1 Ponorogo, Kepsek Mengundurkan Diri

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Ahmad Fauzani
Imam Mujahid mengundurkan diri sebagai Kepala SMPN 1 Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Imam Mujahid mengundurkan diri sebagai Kepala SMPN 1 Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Imam Mujahid memilih untuk mengundurkan diri dari jabatan sebagai Kepala SMPN 1 Ponorogo, Rabu (4/10/2023). Pengunduran diri Imam buntut viralnya penarikan sumbangan untuk membeli mobil, alat musik dan komputer.

Imam Mujahid menyampaikan pengunduran diri pada saat tak terduga. Saat Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengumpulkan seluruh kepala SMP Negeri se bumi reog di aula SMPN 2 Ponorogo.

Di tengah-tengah orang nomor satu di Bumi Reog menyampaikan pengarahan, Imam Mujahid maju.

Imam Mujahid membawa map merah. Di dalamnya ada amplop berisi surat pengunduran diri.

“Hari ini saya menjadi penyebab tercemarnya Ponorogo. Saya dengan tulus hati mengundurkan diri sebagai Kepala SMPN 1 Ponorogo,” ujar Imam Mujahid di depan kepala SMPN se-Ponorogo dan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.

Dia juga minta maaf karena telah membuat kegaduhan beberapa waktu belakangan, sehingga menyebabkan viral.

Baca juga:
Kang Giri Tangguhkan Tarikan Sumbangan SMPN 1 Ponorogo

“Saya ikhlas daripada menjadi kegaduhan. Saya mohon maaf kepada semuanya,” kata Imam Mujahid dengan suara bergetar.

Kemudian Imam Mujahid menyerahkan map berwarna merah berisi amplop surat pengunduran diri kepada Sugiri Sancoko. Surat pengunduran foto itu diterima oleh Sugiri Sancoko.

Sebelumnya, sebuah postingan viral di media sosial mengungkap penarikan sumbangan oleh salah satu SMP Negeri favorit di Ponorogo. Postingan ini diunggah oleh akun Instagram @infoponorogo dan berisi sebuah foto surat penarikan sumbangan.

Baca juga:
Kepala SMP Negeri 1 Ponorogo Mundur, Bupati Angkat Bicara

Dalam surat tersebut, terdapat tiga poin penarikan sumbangan: Rp94.080.000 untuk pengadaan alat musik, Rp265 juta untuk peremajaan mobil sekolah jenis Innova tahun 2019, dan Rp195.500.000 untuk pengadaan 34 unit komputer.

Total jumlah yang harus ditanggung adalah Rp554.580.000, dengan pengurangan dari penjualan mobil lama sebesar Rp45.000.000, sehingga total yang harus dibayarkan oleh 288 siswa adalah Rp509.580.000, atau sekitar Rp1.769.375 per siswa.