Pixel Code jatimnow.com

HUT Jatim ke-78, Tantangan Kedepan: Penetapan Pj Gubernur hingga Pengentasan Kemiskinan

Editor : Zaki Zubaidi  
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim Muhammad Fawait. (Foto: dok. jatimnow.com)
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim Muhammad Fawait. (Foto: dok. jatimnow.com)

jatimnow.com - Provinsi Jawa Timur merayakan hari ulang tahunnya ke-78. Di tahun 2023 sekaligus momentum berakhirnya masa jabatan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Banyak tantangan ke depan yang harus dihadapi mulai kemiskinan hingga Pj gubernur.

"Saya selaku pribadi maupun ketua fraksi mengucapkan selamat kepada Provinsi Jawa Timur. Jawa Timur adalah provinsi yang sangat penting di level nasional. Selama ini selalu menjadi barometer dalam hal apapun," kata Ketua Fraksi Gerindra DPRD Jatim Muhammad Fawait, Rabu (11/10/2023).

Sehingga, kata Gus Fawait, secara politik yang menguasai adalah Jatim, dipastikan bisa memenangkan kontestasi politik di level nasional. Potensi dan tantangan Provinsi Jatim tentu tidak boleh dikelola dengan gampangan atau asal-asalan.

"Pakde Karwo 10 tahun memimpin Jatim sudah sangat bagus, ditambah Bu Khofifah ini hampir 5 tahun dan ini tahun terakhir di periode ini. Maka, sebentar lagi ada Pj Gubernur, sehingga tentu 2024 kita akan menghadapi kontestasi politik terbesar," kata Gus Fawait kepada jatimnow.com.

Tahun 2024 sangat penting karena belum pernah ada Pileg, Pilpres dan Pilkada serentak itu pernah dilaksanakan sebelumnya.

"Tentu itu tugas berat bagi seorang Pj Gubernur. Dan juga tidak boleh sembrono menentukan Pj Gubernur," tegas Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini.

Untuk itu, Gus Fawait yakin pemerintah pusat akan memilih orang terbaik dan mempunyai skala nasional. Sebab, posisi Jatim sangat penting di kancah nasional.

"Bu Khofifah tokoh nasional, sehingga untuk sementara melanjutkan estafet kepemimpinan gubernur baru juga perlu sekali orang sekaliber nasional," terang dia.

Baca juga:
Happy Asmara Goyang Puncak HUT Pemprov Jatim ke-78, Yuk Merapat ke Grahadi!

Selain itu, ia membeberkan secara ekonomi kontribusi Jatim terhadap ekonomi nasional sangat signifikan. Bahkan beberapa produk seperti gula dan daging dan lain sebagainya.

Menurut dia, Jatim menjadi tumbuhan nasional karena produsen terbesar dari beberapa komoditas yang sangat penting bagi Indonesia.

"Sehingga Jatim posisinya sangat strategis dan vital untuk kepentingan apapun di level nasional, baik ekonomi maupun politik," jelasnya.

Capaian Pemprov Jatim ini sangat membanggakan. Namun masih ada pekerjaan rumah yang harus dituntaskan. Seperti halnya angka kemiskinan yang masih tinggi melebihi nasional dan angka stunting.

Baca juga:
Memaknai 5 Tahun Kepemimpinan Khofifah-Emil: 631 Penghargaan Mendarat Berkat Motto Jer Basuki Mawa Beya

"Ada beberapa PR yang masih perlu dipikirkan bersama solusinya. Salah satunya soal kemiskinan, tingkat kemiskinan kita masih melebihi nasional. Stunting juga lumayan, terutama di beberapa titik seperti di wilayah tapal kuda, Jember. Stunting ini kan dampak dari kemiskinan," ungkap alumnus Universitas Airlangga ini.

Kemudian, lanjut Gus Fawiat, masyarakat desa, kebun dan hutan yang sampai hari ini masih banyak sekali menyumbang tingkat kemiskinan paling tinggi.

"Maka perlu pemimpin yang bisa bersinergi dengan DPR Jawa Timur dan bisa membuat sebuah kebijakan yang tepat sehingga treatment untuk mengurangi angka kemiskinan. Harus ada sebuah kebijakan yang berkesinambungan," tandas pria yang digadang jadi Bupati Jember ini.