Pixel Code jatimnow.com

Khofifah Masuk Radar Bacawapres PDI Perjuangan

Editor : Zaki Zubaidi  
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah). (Foto: Budi for jatimnow.com)
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (tengah). (Foto: Budi for jatimnow.com)

jatimnow.com - Nama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjadi rebutan partai pengusung Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto untuk menjadi bakal calon wakil presiden (Bacawapres) yang mereka usung.

Beberapa partai pengusung Prabowo, termasuk Partai Demokrat dalam rapat pleno DPP Jumat kemarin yang mengusulkan nama Khofifah. PDI Perjuangan juga tidak menampik nama Khofifah masuk dalam list Bacawapres Ganjar Pranowo.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membenarkan adanya nama Khofifah dalam daftar Bacawapres yang masuk list PDI Perjuangan.

"Ya nama Mbak Khofifah masuk radar kita dan masuk list. Memang ada beberapa nama lainnya yang masuk list kita untuk dicalonkan sebagai Bacawapres Mas Ganjar nanti," ujarnya yang dikonfirmasi usai membuka Rapat Koordinasi Pemenangan Pileg dan Pilpres 2024 di Surabaya, Sabtu (14/10/2023).

Dalam kesempatan ini, Hasto juga sempat memuji Khofifah, yang merupakan salah seorang kandidat Bacawapres Ganjar.

Menurut Hasto, Khofifah memiliki rekam jejak baik. Gubernur Jatim yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu dinilai sebagai sosok cerdas.

"Akar dengan NU memiliki kerja sama baik, sejarah baik dengan Bung Karno itu menjadikan kami satu," imbuh Hasto.

Menurut Hasto pada pertengahan Maret lalu sejumlah nama Bacawapres sudah digodok. Sejumlah nama pun sudah dihimpun. Diantaranya, ada nama Khofifah Indar Parawansa, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Mahfud MD, Erick Thohir hingga Andika Perkasa. Sejumlah nama itu sudah dicermati dengan melihat sejumlah aspek.

"Bu Mega sudah menerima masukan pula dari Presiden Jokowi, dan ketua umum partai pengusung. Banyaknya nama yang dipertimbangkan. Itu menunjukkan kapasitas Ganjar sebagai pemimpin yang baik. Sehingga, memiliki banyak nama kandidat wakil," ucapnya.

Hasto juga menyatakan saat ini nama Bacawapres Ganjar Pranowo sudah semakin mengerucut bahkan tinggal satu nama dan hanya menunggu momentum untuk diumumkan oleh Megawati Soekarnoputri.

Baca juga:
Sekjen PDIP Hasto: Ada Arus Balik Dukungan Kuat untuk Risma - Gus Hans

"Siapa dia, nanti Bu Ketua Umum yang akan mengumumkan. Tunggu saja PDI Perjuangan bakal memberi kejutan sosok Bacawapres yang akan kita umumkan nanti," ucap Hasto.

Hasto juga mengatakan pegumumannya besar kemungkinan akan dilakukan di rentang masa pendaftaran capres/cawapres. Sebagaimana jadwal di Komisi Pemilihan Umum, pendaftaran itu dimulai pada tanggal 19 hingga 25 Oktober 2023. Hasto menyebut, pihaknya masih merancang kejutan pengumuman.

"Tentu ini akan menjadi momentum yang baik. Kami rancang narasi yang sesuai dengan karakter yang sebenarnya. Narasinya tidak bisa dibuat-buat dengan karakter yang sebenarnya," pungkasnya.

Sekadar informasi, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menerangkan pihaknya belum memastikan nama bakal calon wakil presiden (Bacawapres) yang akan diusulkan untuk mendampingi Prabowo Subianto. Namun AHY menyebut Khofifah layak diperhitungkan.

"Insya Allah saya termasuk para ketua umum partai-partai pengusung dalam koalisi Indonesia Maju akan diundang Pak Prabowo ke Kertanegara. Saya tidak tahu apakah sudah ada yang diputuskan (Bacawapes),” kata AHY dalam siaran pers, Sabtu (14/10/2023).

Baca juga:
Wakil PDIP Jatim Sebut Ada Intimidasi Selama Tahapan Pilkada

Sebagai pendatang paling baru di koalisi, AHY mengaku, Capres Prabowo selalu membuka ruang untuk diskusi dengan Partai Demokrat.

"Beliau tanya apa yang dipikirkan dan apa yang menjadi pandangan dari Demokrat. Kita punya hak di situ dan kita dibuka ruang untuk memberikan pandangan dan menyampaikan aspirasi,” tambahnya.

"Demokrat tidak mengusulkan kader utamanya. Tapi, kita kemudian menyampaikan, baik juga untuk dipikirkan, nama Bu Khofifah, Gubernur Jawa Timur, dengan sejumlah faktor dan pertimbangan. Tetapi, pada akhirnya, kita kunci dengan satu kalimat yang jelas, itu pandangan dan masukan dari Partai Demokrat. Selebihnya urusan pengambilan keputusan terkait dengan cawapres, ya dikembalikan, diberikan secara langsung kepada capres, yaitu Pak Prabowo Subianto yang sudah kita deklarasikan,” ujar AHY.