jatimnow.com - Kematian Andan Wisnu Pradana (19), siswa Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Komisiariat Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri masih misterius.
Tim khusus bentukan Polres Kediri Kota di back up Polda Jawa Timur hingga saat ini terus berupaya melakukan penyelidikan untuk mengungkap kematian siswa PSHT Komisariat UNP Kediri itu.
Sejauh ini, tim telah memeriksa 20 orang saksi.
Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra menjelaskan, ada beberapa kendala yang memang menyulitkan petugas untuk mengungkap kasus tersebut.
Namun demikian, tidak menjadi hal pokok baginya karena petugas hingga saat ini masih terus berusaha semaksimal mungkin untuk mengungkap kasus ini.
"Kita di back up Polda Jatim untuk mengungkap kasus tersebut. Ini bentuk keseriusan kami," kata Kapolres Kediri Kota AKBP Teddy Chandra usai pimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Brata 2023-2024, Selasa (17/10/2023).
Baca juga:
Fakta-fakta Oknum Polisi di Kediri Digerebek saat Pesta Sabu
AKBP Teddy Chandra menyebut, sejauh ini mereka sudah melaksanakan gelar perkara di Polda Jatim dipimpin langsung oleh Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum).
Selain itu, mereka juga sudah memeriksa hampir 20 saksi. Oleh karenanya, dirinya berharap agar kasus tersebut segera ada titik terang.
"Hal itu sudah menjadi atensi dan prioritas bagi kami untuk mengungkap pelakunya. Mohon doanya semoga bisa terungkap," tandasnya.
Baca juga:
Donatur Penyebab Keracunan Massal di Kediri Sudah Lama Jual Snack Kedaluarsa
Sebelumnya, peristiwa penganiayaan ini terjadi di jalan Inspeksi Brantas, Mojoroto Kota Kediri pada Rabu (4/10/2023) dini hari. Awalnya, korban bersama sejumlah saksi mengunjungi lokasi di dekat Jembatan Brawijaya Kota Kediri. Di sana korban bertemu orang tak dikenal dan terjadilah gesekan. Mulai dari tatapan mata hingga ada komunikasi verbal dan menimbulkan penganiayaan.
Berdasarkan hasil visum, korban mengalami luka-luka pada bagian kepala hingga pendarahan. Sempat koma selama dua hari di rumah sakit, korban akhirnya meninggal dunia.