Pixel Codejatimnow.com

Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya: Mas Gibran Bukan Karbitan

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya, Pertiwi Ayu Krishna. (Foto: Miko for jatimnow.com)
Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya, Pertiwi Ayu Krishna. (Foto: Miko for jatimnow.com)

jatimnow.com - Ketua Fraksi Golkar DPRD Surabaya, Pertiwi Ayu Krishna menegaskan, anggota fraksi wajib menjakankan keputusan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Yaitu mendukung Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres dan memenangkannya bersama Prabowo pada Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.

"Kita harus mampu mengangkat pemuda sebagai pendamping senior dalam melaksanakan dan menjalankan kepemimpinan sebuah bangsa dan negara ini," tegas politisi DapiI I Surabaya ini, Senin (30/10/2023).

Lanjut Ayu, sosok Wali Kota Solo itu sudah teruji dan terbukti dalam menjalankan roda pemerintahan di Kota Solo.

"Sosok Mas Gibran memang cocok untuk tampil ke permukaan yang notabene telah teruji di Kota Solo. Mas Gibran bukan sosok yang karbitan, tetapi memang telah melalui beberapa proses memimpin," sambung mantan Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya ini.

Ayu mencontohkan, seperti bisnis yang telah dijalankan Gibran dan juga menjadi sosok orang nomor 1 di Kota Solo, yang tidak lepas telah banyak belajar dari kepemimpinan ayahandanya.

Menurutnya, pemuda yang seperti Gibran sudah cocok mendampingi senior sebagai penopang serta dapat dikatakan penyelaras dalam nakoda sebuah kepemimpinan suatu negara.

Baca juga:
Tarif Foto di Balai Pemuda Surabaya Rp500 Ribu, Fraksi Golkar Desak Kaji Ulang

"Saya merasa kelak Mas Gibran menjadi contoh pemuda pemudi di masa-masa akan datang yang sudah punya modal pandai, energik, tidak sombong dan santun dengan siapa saja. Sekalipun dia seorang putra Presiden ke-7. Yang saya memandangnya dari sisi Mas Gibran seperti itu adanya," beber anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya ini.

Untuk itu, Partai Golkar juga tidak serta merta memilih Gibran yang hanya muda, tetapi anak muda yang tangguh, kuat, motivator, dan santun sekalipun tak banyak juga yang menjelek-jelekan.

"Biasanya orang yang menjelek-jelekan itu karena mereka tidak mampu dalam meredam egois dirinya, tapi beda dengan Mas Gibran Rakabuming Raka," tandasnya.

Baca juga:
Dimutasi dari Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Begini Tanggapan Ayu Krishna

Ayu mengingatkan kembali, jika dahulu ada masanya perempuan yang harus maju dan tampil dalam segala bentuk apapun setelah ada perjuangan RA Kartini.

"Kini waktunya putra- putri kita harus juga bisa seperti zaman tokoh-tokoh pemuda pada tahun 1928 yang mengingatkan kita pada tercetusnya Sumpah Pemuda dengan peran pentingnya," urai Ayu.

Ayu lantas menyebut pemuda-pemuda yang memelopori Hari Sumpah Pemuda saat itu seperti, Moh Yamin, Soegondo Djojopoepisto, Djoko Marsaid, Amir Syaifuddin, Wage Rudolf Supratman, Soenario Sastrowardoyo, Sarmidi Mangoensarkoro dan Sie Kong Liong, harus menjadi motivasi anak-anak muda saat ini.