jatimnow.com - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Lamongan melakukan pendampingan terhadap siswa pembacok guru di Kecamatan Sugio.
Kepala DP3A Lamongan, Umuronah mengungkapkan, pendampingan dilakukan sebagai tindak lanjut pemerintah dalam mengupayakan pemenuhan hak-hak anak yang tengah tersandung kasus pidana, entah itu bertatus korban, saksi ataupun pelaku.
Karena, menurutnya, kasus kali ini cukup jarang terjadi sebab anak sering kali berstatus sebagai korban, namun kali ini berbeda dimana anak ini berstatus sebagai pelaku tindak pidana.
"Kami telah melakukan home visit ke rumah anak yang bersangkutan, pertemuan awal ini kami ingin memantau kondisi mental dan emosi pasca kejadian hingga berjalanya proses hukum," kata Kadis P3A Lamongan, Umuronah, Kamis (22/11/2023).
Dikabarkan Umuronah, pelaku anak saat ini dikeluarkan dari sekolah asalnya juga dilaporkan atas tindakannya. Hal itu sempat membuat pelaku anak sempat terpukul dan minder.
"Si anak ini sudah menyadari dan menyesal, sempat memohon maaf ke korban juga. Saat ini kegiatan sehari-harinya dilalui anak dengan hal positif seperti giat beribadah dan menghabiskan waktu di rumah," katanya.
Baca juga:
Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya
Umuronah berharap kasus ini dapat berakhir damai atau diversi agar tak berdampak pada psikologis dan mental anak. Karena, menurut Umu, perilaku yang dilakukan anak yang bersangkutan sebenarnya bisa diatasi.
"Ada kemungkinan deversi kita berupaya mencarikan sekolah. Membina dan mendampingi karena masa depan anak ini masih panjang dan masih cenderung mudah diarahkan," bebernya.
Sementara itu, Psikolog Anak, Irawati S,Psi mengungkapkan bila kondisi mental anak mulai pulih semenjak ramai pemberitaan juga menjalani proses hukum.
Baca juga:
Hujan Angin Terjang Lamongan, Rumah hingga Pasar Rusak
"Mental si anak sebenarnya bagus, tidak sampai trauma atau terpukul berlebihan. Emosinya juga saat dialog bagus, mungkin ada latar belakang lain sehingga bisa memicu emosi anak waktu itu," beber Psikolog Anak.
Sebelumnya, kejadian siswa SMP bacok guru ini terjadi pada Rabu (15/11/2023) silam, kejadian bermula diduga karena tak terima ditegur tak pakai sepatu siswa berinisial MNN lalu membacok gurunya dan melukai 2 jari tangan kiri guru berinisial WU.