jatimnow.com - Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo (Mas Adi) menghadiri Pergelaran Seni Budaya Nguri-nguri Budoyo yang berlokasi di Jl. Kyai Sentot, Tembokrejo Kota Pasuruan, Sabtu malam (18/11/2023).
Masyarakat berbagai usia tampak antusias saat menyaksikan pergelaran seni budaya nguri-nguri budoyo yang menampilkan pertunjukan seni budaya atraksi pencak silat.
Dalam kesempatan tersebut, Mas Adi menyampaikan bahwa masyarakat saat ini masih mempunyai semangat yang tinggi untuk nguri-nguri budaya.
"Siapa lagi yang akan menjaga nguri nguri budaya kalau bukan kita semua, kita tadi menyaksikan pencak silat, kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaga budaya warisan para leluhur," jelas Mas Adi.
Ia mengatakan jika perkembangan teknologi informasi di era globalisasi saat ini banyak membawa budaya dari luar negeri seolah-olah dunia bak seperti global village, sehingga apa yang ada diluar sana bisa disaksikan oleh masyarakat lokal.
"Drakor yang sering kali dilihat jangan sampai melupakan budaya kita, yang mana budaya kita warisan leluhur, budaya kita tidak hanya menjadi tontonan tetapi juga menyenangkan dan membahagiakan juga ada tuntunan didalamnya," katanya.
Baca juga:
Mas Adi Minta Seluruh Perangkat Daerah Terapkan TTE di Tahun 2024
Menurut Mas Adi, ulama dulu telah berhasil menyiarkan agama dengan pendekatan budaya yang terintegrasi dengan kehidupan sosial masyarakat seperti para Wali Songo di tanah Jawa.
Sehingga ia pun berkeyakinan jika kegiatan nguri l-nguri budaya warisan leluhur bila mempunyai akar yang kuat maka akan tetap bertahan walaupun diterpa kemajuan jaman dan diterpa dari budaya luar negeri.
"Kita perlu banyak belajar misalnya dari Bali, di Bali itu semakin modern semakin banyak turis yang datang dengan seiringnya kemajuan jaman Bali masih konsisten bertahan dengan tradisi masa lalunya yang semakin kuat dan justru ini yang menarik para wisatawan baik domestik maupun manca negara," ungkapnya.
Baca juga:
Mas Adi Mengapresiasi dan Mendukung Lomba Panah Kota Pasuruan
Mas Adi melanjutkan jika Kota Pasuruan saat ini sudah dibangun fasilitas yang memungkinkan masyarakat bisa mendapatkan kemudahan layanan pemerintahan. Tetapi, disisi lain masyarakat harus kuat pada tradisinya sehingga masyarakat di luar sana melihat Kota Pasuruan mempunyai tradisi kuat yang dimiliki
"Nguri-nguri budoyo kalau bukan kita siapa lagi kalau tidak sekarang kapan lagi, itu yang perlu kita jaga bersama," pungkasnya.