Pixel Codejatimnow.com

Peta Daerah Rawan Hidrometeorologi di Ponorogo

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ahmad Fauzani
Banjir menerjang Ponorogo di Kelurahan Paju beberapa waktu lalu. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Banjir menerjang Ponorogo di Kelurahan Paju beberapa waktu lalu. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo telah memetakan daerah rawan bencana hidrometeorologi. Ada 2 jenis bencana yang paling diwaspadai di Ponorogo.

Kepala Pelaksana BPBD Ponorogo, Masun mengaku bahwa tahun ini bencana hidrometeorologi itu berupa banjir, tanah longsor, angin kencang atau puting beliung petir kalau ada.

“Di Ponorogo yang diwaspadai itu 2 dominan banjir dan tanah longsor,” kata Masun, Kamis (7/12/2023).

Ditambahkan ada 4 sungai besar di Bumi Reog. Semua sungai besar itu bermuara di Sungai Sekayu. Karena itu pertemuan beberapa sungai besar berpotensi besar banjir.

“Contohnya Tempuran Mancaan pasti berpotensi besar banjir ketika semua bertemu,” kata mantan Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dipertahankan).

Wilayah yang terdampak diantaranya, Paju, Brotonegaran, Kalimalang, Pengkol, Jetis. Juga ada daerah-daerah yang harus diwaspadai yang dilewati di sungai besar.

BPBD Ponorogo memprediksi kerawanan bencana banjir di Kecamatan Babadan pada Desa Babadan (rendah), Kadipaten (sedang), Ngunut (sedang), Sukosari (sedang), Patihan Wetan (sedang), Purwosari (sedang).

Kecamatan Badegan di Desa Tanjungrejo (rendah), Kecamatan Balong di Desa Bajang (sedang), Muneng (sedang) dan Sedarat (sedang). Kecamatan Jenangan di Kelurahan Setono (sedang). Kecamatan Kauman di Desa Kauman (tinggi), Carat (rendah) dan Pengkol (tinggi). Kecamatan Ponorogo di Kelurahan Bangunsari (rendah), Mangkujayan (rendah), Surodikraman (rendah), Paju (tinggi), Tonatan (rendah), Kepatihan (rendah), Brotonegaran (tinggi) dan Pakunden (tinggi).

Baca juga:
BPBD Ponorogo Cek 3 EWS Antisipasi Musim Hujan, Ini Hasilnya

Kecamatan Sampung di Desa Ringinputih (tinggi), Kecamatan Siman di Kelurahan Ronowijayan (tinggi), Desa Pijeran (rendah) Desa Brahu (rendah). Kecamatan Sukorjeo di Desa Bangunrejo (tinggi) dan Kecamatan Slahung di Desa Duri (rendah).

Untuk tanah longsor dari data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ada 9 Kecamatan atau daerah rata-rata diatas 500 MDPL.

Masun mengaku bahwa di Ponorogo dari 21 kecamatan rata-rata diatas 500 MDPL. Sebut saja Kecamatan Ngebel, Ngrayun, Pudak, Pulung, Slahung dan Sooko.

“Beberapa langkah antisipasi sudah dilakukan oleh BPBD Ponorogo,” tegasnya.

Baca juga:
Truk Tangki BPBD Ponorogo Rusak jadi Kendala Dropping Air Bersih, Waduh...

Pertama melakukan pemasangan beberapa early warning system (EWS) banjir maupun longsor. Banjir ada 6 EWS dan tanah longsor 7 EWS. Dia juga memasang rambu peringatan banjir maupun tanah longsor 12 rambu banjir dan 112 rambu longsor.

“Mudah-mudahan EWS tidak sekadar dipasang saja. Namun juga menjadi perhatian warga,” pungkasnya.