jatimnow.com - Pemkot Malang akan membongkar median jalan di persimpangan PLN dan Rajabali. Pembongkaran yang dimaksud, yakni hanya median pemisah jalan dan tetap menyisakan bundaran taman.
Hal ini dilakukan juga untuk mencari solusi mengurai kemacetan sekaligus dalam rangka menjelang nataru yang diprediksi akan mengalami peningkatan arus lalu lintas.
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengatakan, pihaknya akan mengurangi median yang ada di depan PLN agar adanya ruang pergerakan kendaraan, terutama seperti ambulans dan pemadam kebakaran (damkar).
Sedangkan untuk jam dengan pagar yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu tidak akan diutak-atik sama sekali.
"Kita hanya mengurangi dari taman yang ada, agar ada ruang pergerakan. Di Kayutangan juga kami kurangi, mediannya ada di tengah. Nanti antara Utara dan Selatan tidak terputus. Nanti akan ditutup dengan median sementara," kata Wahyu pada Senin (11/12/2023).
Hal yang sama juga akan dilakukan pembongkaran median jalan pada taman di perempatan Rajabali.
"Nanti kita bongkar yang di Kayutangan, jadi tidak terpisah hanya bunderan saja di tengah," katanya.
Baca juga:
Peringatan HUT Ke-23 Kota Batu Berlangsung Meriah dengan Beragam Pertunjukan Atraksi
Wahyu juga menginstruksikan pengurangan ketinggian median jalan di area Tugu PKK, Jalan Semeru guna mempermudah manuver kendaraan di sana.
Kemudian, menindaklanjuti tingginya arus lalu lintas dari Jalan Basuki Rahmat yang masuk ke Jalan Semeru, nantinya akan ada pengaturan sejumlah titik parkir. Terutama di area Jalan Semeru, dan untuk mengurangi kemacetan yang ada.
"Karena volume lalu lintas tadi kita lihat sangat tinggi sekali. Kita akan melarang parkir atau berhenti di sebelah kanan jalan yang berada di sebelah utara. Semua untuk memperlancar arah menuju ke Jalan Bromo maupun menuju ke Jalan Semeru dan Ijen. Sebelah kiri atau selatan boleh tapi nanti tempatnya terbatas," katanya.
Baca juga:
Jelang Hari Jadi, Pj Wali Kota Batu dan OPD Ziarah Makam Almarhum Eddy Rumpoko
Menurutnya, persoalan kepadatan arus lalu lintas di Jalan Semeru, atau persimpangan Jalan Tenes hingga perempatan Jalan Bromo, juga disebabkan oleh tingginya volume kendaraan yang parkir di badan jalan. Wahyu juga menginstruksikan agar adanya penertiban parkir di sekitar area tersebut.
Wahyu juga meminta agar rekayasa lalu lintas ini bisa segera ditindak-lanjuti oleh perangkat daerah terkait.
"Mudah-mudahan kemacetan dari satu jalur Kayutangan ini bisa segera diselesaikan. Nanti kita lihat sejauh mana, tes case, apabila kita coba strategi ini. Sesegera mungkin. Akan dikoordinasikan karena kita sudah menjelang nataru," katanya.