Pixel Codejatimnow.com

Hasil Autopsi Mayat Membusuk di Banyakan Kediri: Ada Luka di Kepala

Editor : Endang Pergiwati  Reporter : Yanuar Dedy
Olah TKP penemuan mayat di Banyakan. (Foto : Polsek Banyakan for jatimnow.com)
Olah TKP penemuan mayat di Banyakan. (Foto : Polsek Banyakan for jatimnow.com)

jatimnow.com - Polisi mengungkap hasil autopsi mayat pria yang ditemukan terkubur di pekarangan belakang rumah warga Desa/Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri, akhir pekan lalu. Hasilnya, polisi menyebut ada luka akibat benturan keras di bagian kepala.

Kasatreskrim Polres Kediri Kota, AKP Nova Indra mengatakan, berdasarkan hasil autopsi ditemukan indikasi benturan keras yang menyebabkan luka pada tubuh bagian atas. Hasil ini masih akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan dokter forensik RS Bhayangkara Kediri.

“Hasil autopsi memang ada indikasi benturan pada tubuh bagian atas. Namun masih akan kita pastikan dulu dengan dokter forensik, terkait penyebab kematian. Nantinya akan dilakukan pendalaman bersama,” jelas AKP Nova, Rabu (20/12/2023).

Sebelumnya, AKP Nova juga mengungkapkan bahwa Asrori (53) diduga telah meninggal sekitar dua hari sebelum ditemukan di lokasi. Saat ditemukan, kepalanya terbungkus kresek warna putih. Badannya membengkak, berbau menyengat dan sulit dikenali.

Baca juga:
Remaja di Pacitan Tewas Usai Minum Kopi, Ini Pelaku dan Motifnya

AKP Nova mengungkapkan, dalam proses penyelidikan ini, pihaknya juga melibatkan Dinas Sosial karena perempuan yang disebut-sebut sebagai pacar Asrori, Anis Fatmawati (48) memiliki riwayat gangguan jiwa.

Selama proses pemeriksaan, keterangan saksi, sebagai pemilik rumah itu juga selalu berubah-ubah. Akan tetapi, lanjutnya, berdasarkan keterangan saksi lain, korban memang sempat mengunjungi rumah Anis sebelum ditemukan terkubur tidak sempurna dengan kaki, tangan dan perut menyembul ke permukaan tanah.

Baca juga:
Makam Remaja Pacitan Dibongkar, Polisi Periksa 6 Saksi

“Untuk dugaan pembunuhan masih terus kita dalami dengan pemeriksaan sejumlah saksi, termasuk pemilik rumah, agar dapat menentukan ke arah sana (pembunuhan) atau tidak,” pungkasnya.