Pixel Codejatimnow.com

Baliho Caleg Ultraman di Ponorogo Curi Perhatian, Serius atau Guyon?

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ahmad Fauzani
Baliho Caleg PDI Perjuangan Vika Dadan Prima Yudha di Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)
Baliho Caleg PDI Perjuangan Vika Dadan Prima Yudha di Ponorogo. (Foto: Ahmad Fauzani/jatimnow.com)

jatimnow.com - Masa kampanye sudah dimulai sehak 28 November 2023 lalu. Baliho para calon legislatif (Caleg) pun bertebaran di seluruh Ponorogo. Dari sekian banyak baliho, ada yang sangat mencuri perhatian lantaran bergambar Ultraman!

Baliho unik tersebut tersebar di jalan-jalan yang ada di Kecamatan Siman, Jenangan maupun Mlarak. Seperti terlihat di perempatan Jeruksing maupun perempatan Pasarpon.

Terlihat gambar Ultraman yang bergaya kedua tangan ke atas dan menunjukkan simbol love (conta). Pada bagian bawah bertuliskan nama Vika Dadan Prima Yudha yang merupakan Caleg dapil 2.

Dadang merupakan Caleg DPRD Kabupaten Ponorogo dari PDI Perjuangan.

“Benar mas itu APK (alat peraga kampanye) punya saya. Unik kan?,” ujar Dadang berkelekar, Kamis (4/1/2024).

Bukan tanpa alasan Dadang memilih memajang foto Ultraman dibanding foto dirinya sendiri. Bukan tidak percaya diri.

Dia menjabarkan bahwa surat suara tidak memajang foto Caleg. Hanya saja nama dan nomor urut.

“Sehingga dengan memasang foto Ultraman akan mudah mengingat nama dan nomor urut. Ini adalah cara saya,” ungkap Dadang kepada jatimnow.com.

Dia menyebutkan bahwa sosok super hero Ultraman masih menjadi buah bibir. Terlebih para pemilih milenial dan Gen Z sosok Ultraman dulunya menghiasi layar televisi setiap hari Minggu.

Baca juga:
Baliho Caleg di Gresik Ini Terlihat Simpel tapi Lengkap Informasinya, Paham?

“Ingat Ultraman yang dulu menemani saat hari Minggu tentu ingat saya,” terangnya.

Menurutnya, selain memasang gambar APK Ultraman, Dadang juga selalu mengajak sosok Ultraman untuk berkampanye maupun sosialisasi agar tidak golput tanggal 14 Februari mendatang.

“Saya juga memberikan pelatihan berwirausaha dengan memanfaatkan media sosial yang menyasar para generasi milenial dan Gen Z,” bebernya.

Sementara Dekan FISIP Universitas Muhammadiyah Ponorogo, Ayub Dwi Anggoro menjelaskan bahwa fenomena ini tidak hanya terjadi di Ponorogo. Bahkan di seluruh Indonesia.

“Jika dimaknai, politik adalah bagaimana cara persuasi mempengaruhi seseorang 2024 hampir mayoritas pemilih milenial dan Gen Z,” terangnya.

Baca juga:
Baliho Caleg Berbahasa Daerah di Bangkalan, Lebih Dekat dengan Pemilih

Sehingga, pola konvensional serius kaku menurutnya tidak diminati oleh pemilih milenial dan Gen Z. Akhirnya para Caleg mencoba menawarkan bentuk baru untuk kampanye.

“Salah satunya adalah mengikuti kesukaan atau hal-hal yang menjadi viral oleh generasi. Ini sah-sah saja ketika mencoba mengambil hati calon pemilih milenial dan Gen Z,” tegasnya.

Namun, jangan sampai tidak mencitrakan apa yang akan diperjuangkan. Seperti bergambar Ultraman. Sosok Ultraman itu adalah fiksi.

”Jangan sampai tidak simpatik malah menjadi bahan guyonan,” pungkasnya.