Pixel Codejatimnow.com

Polisi Dalami Dugaan Korban Mutilasi di Sawojajar Malang adalah Warga Surabaya

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Gerhana
Kos di Jalan Sawojajar Gang 13 A, RT 01/ RW 03, Kota Malang diduga sebagai lokasi pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan AR. (Foto: Gerhana/jatimnow.com)
Kos di Jalan Sawojajar Gang 13 A, RT 01/ RW 03, Kota Malang diduga sebagai lokasi pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan AR. (Foto: Gerhana/jatimnow.com)

jatimnow.com - Polisi masih mendalami potongan-potongan tubuh yang diduga dibunuh dan dimutilasi di Jalan Sawojajar, Kota Malang oleh AR alias Rahman. Polisi belum berani memastikan apakah potongan-potongan tubuh itu adalah korban berinisial AP (34) atau bukan.

Sebagai informasi, AP merupakan warga asal Kota Surabaya yang diketahui pernah dilaporkan sebagai orang hilang oleh kepolisian pada bulan Oktober 2023.

Kemudian, polisi menerima laporan adanya penemuan tubuh manusia di sungai yang berada di daerah Kedungkandang, Kota Malang pada Minggu 15 Oktober 2023. Polisi melakukan proses penyelidikan atas laporan tersebut.

Wakasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Nur Wasis mengatakan, polisi juga mencari tahu komunikasi terakhir dari perangkat seluler AP. Diketahui, AP terakhir kali berkomunikasi dengan AR.

Polisi juga menerima laporan dari warga terkait penemuan keberadaan mobil AP yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal AR, dan sudah berhari-hari berada di sana.

Setelah beberapa kali dimintai keterangan, AR kemudian mengakui perbuatannya telah membunuh dan memutilasi AP kepada polisi. AR juga menunjukkan potongan-potongan bagian tubuh AP lainnya yakni kepala, telapak tangan dan telapak kaki.

Penemuan bagian tubuh lainnya itu dalam kondisi dipendam di lokasi tidak jauh dari kos tempat tinggal AR.

"Semalam kami menerima petunjuk, bahwa selain potongan korban ini dibuang di sungai, ternyata ada yang dipendem di pinggir sungai, yaitu bagian kepala, telapak tangan dan telapak kaki," kata Nur Wasis pada Jumat (5/1/2024) di Mapolresta Malang Kota.

Polisi masih terus mendalami bagian-bagian tubuh yang ditemukan tersebut benar-benar dari korban satu orang, atau bercampur dengan lainnya. Hal ini dilakukan dengan cara melalui penelitian di rumah sakit.

"Tersangka kooperatif, sudah mengakui perbuatannya, tapi kami harus membuktikan secara ilmu pengetahuan. Setelah dipastikan bahwa benar ada tengkorak, maka tengkorak itu saat ini dilakukan penelitian di rumah sakit," katanya.

Baca juga:
Rekonstruksi Mutilasi di Sawojajar Malang, Tersangka Jalani 21 Adegan

Pihak rumah sakit yang belum bisa disebutkan, juga menghubungi keluarga untuk mencari tahu bentuk struktur gigi dan lainnya guna memudahkan proses penyelidikan kepolisian.

"Maka, kami melakukan pemeriksaan terhadap tengkorak ini untuk memastikan ini adalah tengkorak dari korban yang kami sebutkan tadi, dengan cara menghubungi keluarga untuk mengenali struktur gigi dan sebagainya," katanya.

Sebelumnya, pembunuhan dan mutilasi diduga kembali terjadi di Kota Malang. Terduga pelaku berinisial AR yang dikenal oleh warga Jalan Sawojajar Gang 13 A, RT 01/ RW 03, sebagai seorang terapis pijat. Polisi masih mendalami kasus tersebut.

Terduga pelaku bersama istrinya adalah penghuni kos milik M. Irianto. Pemilik Kos, M Irianto mendengar kabar adanya kegiatan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan oleh pihak kepolisian bersama AR pada Jumat (5/1/2024) dini hari.

"Saya tadi malam dibangunkan, katanya ada olah TKP, penggalian bagian kepala, saya enggak ikut, hanya menyaksikan dari video," kata Irianto pada Jumat (5/1/2024) dini hari.

Baca juga:
Rekontruksi Mutilasi Istri di Kota Malang, Pelaku Peragakan 7 Adegan Ini

Dari keterangan kepolisian yang diterimanya, bahwa AR terlibat dalam kasus pembunuhan dan mutilasi.

Irianto juga tidak menyangka terhadap perbuatan AR. Sebab, AR dikenal warga sebagai seseorang yang pendiam tetapi sopan dan santun.

"Kalau penjelasan kepolisian seperti itu, saya enggak menyangka, orangnya sopan, pendiam, kok kejam sampai segitunya," katanya.

Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto mengatakan, bahwa polisi sejauh ini masih melakukan pendalaman terhadap perkara tersebut.

"Sementara 1 orang diamankan, (kasus) ini masih dalam penanganan kami," kata Danang.