jatimnow.com - Pemprov Jatim mengadakan kegiatan Disaster Leadership Academy (DiLA) untuk mitigasi kesiapsiagaan bencana. Kegiatan ini diselenggarakan di Coban Rais, Kota Batu sejak Jumat (26/1/2024) hingga kemarin, Sabtu (27/1/2024).
Dalam kegiatan yang diikuti oleh seluruh jajaran pejabat tinggi madya, dan pratama yaitu sekretaris daerah, asisten, kepala dinas, kepala badan, dan kepala biro di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Kegiatan DiLA diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jawa Timur, dan ditutup secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Kegiatan itu juga merupakan bagian dari persiapan dalam menghadapi potensi bencana di wilayah Jawa Timur, seperti gempa bumi, banjir, letusan gunung berapi dan cuaca ekstrem.
Khofifah mengatakan, bahwa kegiatan yang ada bertujuan untuk kolaborasi dan bersinergi, karena penanganan bencana tidak bisa dilakukan secara sendirian dan harus bersama-sama.
"Kita butuh bergandengan tangan dengan semua institusi, maka awareness dengan seluruh OPD (Organisasi Perangkat Daerah) menjadi bagian penting, seperti simulasi dan praktik. Membangun awareness seluruh institusi," kata Khofifah pada Sabtu (27/1/2024).
Baca juga:
Pjs Bupati Ponorogo Instruksikan Mitigasi Bencana Jelang Musim Hujan
Dalam kegiatan juga terdapat materi pelatihan penanganan kondisi gawat darurat medis penanganan korban pascabencana, hingga praktik langsung penanganan kebakaran dan mengatasi kobaran api baik dengan pemadaman secara manual maupun dengan APAR.
Perlu diketahui, berdasarkan data yang dipublikasikan oleh BMKG memprediksikan bahwa pada bulan Februari 2024 curah hujan di Jawa Timur cenderung tinggi ditambah dengan potensi angin kencang.
Sedangkan kejadian bencana pada tahun 2023 di Jawa Timur didominasi oleh angin puting beliung. Khofifah mengatakan, bahwa antisipasi penanganan bencana tersebut tidak mudah dilakukan.
Baca juga:
BPBD Tuban Gelar Pelatihan Jitupasna, Langkah Cepat Pascabencana
"Menurut Kepala BMKG, paling lama 3 jam puting beliung baru bisa diantisipasi. Jadi tidak mudah diantisipasi, karena itu bagaimana melakukan mitigasi bersama secara komprehensif. Tidak mungkin BPBD dan TAGANA bekerja sendirian, kita membutuhkan gandengan tangan dengan semua institusi," katanya.
Selain itu, dipilihnya Kota Batu sebagai lokasi kegiatan DiLA, disambut baik oleh Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai. Aries berharap, kegiatan DiLA dapat menjadi referensi dalam penanganan bencana di Kota Batu.
"Dengan adanya kegiatan DiLA, dapat menjadi referensi dalam penanganan bencana di Kota Batu, karena Kota Batu juga memiliki potensi bencana seperti tanah longsor dan angin kencang," kata Aries.